BANDUNG, unpas.ac.id – Civitas akademika di lingkungan Kantor Pusat Universitas Pasundan mengikuti tausiyah yang diisi oleh Ust. Tengku Maulana, S.M., doa bersama, dan halalbihalal dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1445H, Jumat (8/3/2024).
Mewakili Rektor, Wakil Rektor Bidang Bidang Perencanaan, Sumber Daya, Keuangan dan Sistem Informasi Prof. Dr. Ir. Yudi Garnida, M.P. mengatakan, Ramadan mesti disambut dengan penuh suka cita sebagai bentuk syukur atas nikmat dari Allah, dan memanfaatkan momen Ramadan untuk berlomba-lomba meraih rida Allah.
Selama Ramadan, khususnya di Kampus Tamansari akan diadakan tadarus setiap pukul 7 pagi. Selain untuk memakmurkan masjid, kegiatan tadarus diharapkan dapat memperkuat kebersamaan dan meningkatkan kekhusyukan civitas akademika Unpas dalam menjalankan ibadah.
“Di lingkup fakultas juga sama, akan ada berbagai kegiatan positif untuk mengisi Ramadan,” ujarnya.

Puasa, Pemulihan Tubuh Secara Fisik dan Spiritual
Menurut Prof. Yudi, puasa memberikan banyak manfaat, baik secara spiritual maupun fisik. Dari sisi kesehatan, puasa dapat memulihkan (recover) kondisi tubuh, termasuk hormon dan enzim yang setiap hari bekerja tanpa henti.
“Ketika kita makan, enzim dan hormon dikeluarkan secara otomatis. Di bulan Ramadan, itu semua akan di-recovery. Namun, ingat, tetap jaga pola makan dan perhatikan makanan yang kita konsumsi,” tuturnya.
Sebagai Guru Besar di bidang ilmu Teknologi Pangan, Prof. Yudi menekankan, saat berbuka, tidak dianjurkan untuk langsung mengonsumsi makanan berat, apalagi makanan atau minuman yang mengandung terlalu banyak gula. Sebab, tubuh akan menyerap zat dari makanan yang paling sederhana.
“Rasulullah juga menganjurkan kita untuk mengonsumsi kurma saat berbuka. Kurma mengandung serat, mineral, dan karbohidrat yang kompleks, sehingga cukup ideal untuk berbuka. Jika langsung makan makanan berat, maka tubuh akan kaget,” katanya.

Sarana Pembekalan
Ust. Tengku Maulana mengatakan, tausiyah ini menjadi sarana pembekalan agar civitas akademika Unpas dapat menyongsong Ramadan dengan landasan iman dan ilmu.
“Melalui tausiyah ini, kita berharap kualitas ibadah puasa kita jauh lebih baik daripada puasa Ramadan di tahun-tahun sebelumnya. Itu mutlak, harus dilakukan. Jangan sampai tiap Ramadan seluruh aktivitas ibadah kita terjebak dalam nuansa rutinitas (pekerjaan),” terangnya.
Dalam tausiahnya, Ust. Tengku Maulana menyampaikan tentang keutamaan Ramadan dan amalan-amalan yang dapat memperbanyak pahala agar kualitas ibadah puasa jauh lebih baik dan menjadi hamba Allah yang takwa.

Menurut Ust. Tengku Maulana, sedikitnya terdapat 7 amalan yang dianjurkan selama Ramadan, yaitu:
1. Tidak melupakan niat
Niat puasa Ramadan harus dilakukan di malam hari, bukan saat memulai puasa bersamaan dengan masuknya waktu Subuh.
2. Sahur
Sahur merupakan amalan sunah di bulan Ramadan, karena di waktu sahur ada keberkahan, manfaat, dan kebaikan.
3. Menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dan merusak pahala puasa
Walaupun tidak sampai membatalkan puasa, baiknya seseorang menahan diri dari segala hal yang tidak sejalan dengan hikmah puasa.
4. Mendirikan salat malam
Menghidupkan malam-malam Ramadan dengan melaksanakan salat sunah tarawih.
5. Memperbanyak membaca Alquran
Memperbanyaak membaca Alquran menurutnya tidak harus mengejar khatam. Menurutnya akan lebih baik jika fokus meresapi dan memahami bacaan Alquran.
6. Memperbanyak sedekah
Sedekah adalah hal yang paling afdal dilakukan saat Ramadan, salah satunya dengan memberi makan untuk berbuka.
7. Beritikaf di masjid
I’tikaf atau berdiam diri di dalam masjid, utamanya di 10 malam terakhir Ramadan. “Berzikir dan beristigfarlah untuk kemaslahatan umat,” tutupnya. (Reta)**
