BANDUNG, unpas.ac.id – Demi meningkatkan pemahaman masyarakat terkait permasalahan dan alternatif penyelesaian permasalahan di Kota Bandung, Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota Indonesia (IAP) Jawa Barat menggelar “Diskusi Perencanaan dan Pembangunan Wilayah Kota Bandung Bersama Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung”.
Diskusi yang diselenggarakan di Aula Mandalasaba Ir. H. Djuanda, Kampus Unpas Tamansari pada Rabu (13/11/2024) ini sekaligus pengenalan visi misi dari pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung. Paslon yang hadir dalam diskusi ini diantaranya Dandan Riza Wardhana – Arif Wijaya, Muhammad Farhan dan Arfi Rafnialdi – Yena Iskandar Masoem.
Sedangkan paslon Haru Suhandaru – Ridwan Dhani Wiriananta, serta pasangan Cawalkot dari Farhan yaitu H. Erwin tidak bisa hadir dikarenakan memiliki agenda lain.
Ketua IAP Jawa Barat Dr. Eko Budi Santoso, ST., MT., yang membuka kegiatan diskusi ini mengatakan diskusi digelar untuk memberikan pandangan dan pemahaman untuk perencanaan dan pembangunan di Kota Bandung. Menurutnya siapapun yang dipilih, semoga bisa memimpin dan menjadikan Kota Bandung lebih baik lagi.
“Diskusi ini untuk mengkristalisasi masukan dalam perencanaan dan pembangunan Kota Bandung dari berbagai pihak, baik jangka menengah maupun jangka panjang. Ini akan memperkaya kandungan substansi visi, misi kebijakan dan program pembangunan bagi para pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota periode 2024-2029,” katanya.
Calon Wali Kota Unjuk Visi

Dandan Riza Wardhana diberikan kesempatan pertama untuk menyampaikan gagasannya. Ia menyampaikan visinya yaitu menjadikan Kota Bandung sebagai kota yang agamis dan sejahtera, inovatif, kolaboratif yang maju dan keberlanjutan. Ada 11 komitmen dan 59 program di dalamnya.
Selain itu, Cawalkot Dandan Riza juga menyampaikan gagasan mengenai transportasi antarmoda terintegrasi bdg.link yang menghubungkan kota dan memudahkan warga.
“Kereta gantung atau kereta listrik kita harus buat Transit Oriented Development atau TODnya. Bagaimana kita menghubungkan titik keramaian dari tempat tinggal, tempat ekonomi seperti pasar dan lain sebagainya,” ujarnya.
Kemudian Cawalkot Bandung Farhan menyampaikan bahwa Pilkada adalah proses yang tidak mudah. Memilih memimpin warga Kota Bandung yang jumlahnya jutaan ini tidak bisa disederhanakan dalam proses yang singkat. Apalagi dengan permasalahan Kota Bandung yang sangat kompleks. Farhan akan menjadikan Perda RT/RW dan RDTR yang sudah berlaku sebagai patokan utama dalam pemerintahan jika terpilih nanti.
“Saya memiliki visi untuk membangun Kota Teknologis yang berada di kawasan Bandung Timur,” ucapnya.
Sedangkan Cawalkot Bandung Arfi meyakini bahwa menyelesaikan permasalahan Kota Bandung tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. “Yang penting adalah Wali Kota harus bisa mendengar dan terbuka kepada warganya,” katanya.
“Kota kita tanggung jawab kita! Maka solusi jangka pendek apapun itu harus menjadi bagian strategi jangka panjang kota yang berkelanjutan,” tegasnya.
Unpas Peduli dengan Pembangunan Kota Bandung

Sementara itu, Rektor Unpas Prof. Dr. H Azhar Affandi, S.E., M.Sc. mengatakan Unpas selaku tuan rumah dari diskusi ini merasa terhormat atas pelaksanaan #Sarahline8 “Diskusi Perencanaan dan Pembangunan Wilayah Kota Bandung Bersama Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung” yang diselenggarakan IAP Jawa Barat yang bekerja sama dengan Program studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Unpas.
Diskusi ini kata Prof. Azhar merupakan pemetaan terhadap ekonomi lokal dan transportasi. Pihaknya telah peduli dengan pembangunan Kota Bandung.
“Hari ini kita bisa masih bisa mengatakan Kota Bandung adalah kota kreatif, wisata belanja dan kuliner. Tapi akhir-akhir ini Kota Bandung juga dikenal dengan kota yang macet,” katanya.
Menurutnya gagasan yang telah disampaikan ketiga paslon sudah bagus. Namun permasalahan yang ada saat ini yaitu macet, banjir dan sampah dan masalah ini kata Prof. Azhar harus menjadi prioritas.
“Tapi siapapun yang jadi Wali Kotanya nanti, harus mempunyai komitmen bisa mengatasi permasalahan tersebut. Menjadikan Kota Bandung nyaman dan aman untuk ditempati kembali,” harapnya. (Rani)
