BANDUNG, unpas.ac.id – Emas kembali menjadi primadona sebagai pilihan investasi di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan nilai tukar yang terus melemah. Ini membuktikan bahwa emas sebagai aset yang aman serta andal dan tetap diminati sepanjang masa.
Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pasundan (Unpas) Acuviarta Kartabi, S.E., M.E. mengatakan dalam beberapa bulan terakhir, harga emas batangan mengalami kenaikan signifikan, tercatat naik lebih dari 20 persen sejak Januari lalu.
Menurutnya, kenaikan harga ini mendorong semakin banyak masyarakat untuk melirik emas sebagai instrumen investasi, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Emas dinilai sebagai bentuk investasi yang relatif aman dan stabil, terutama di saat pasar saham seperti IHSG menunjukkan fluktuasi tajam layaknya roller coaster.
“Emas bisa menjadi pilihan investasi dalam jangka pendek, tentu saja tergantung pada kemampuan keuangan masing-masing individu,” ujar Acuviarta Kartabi.
Acuviarta menambahkan bahwa bentuk investasi emas pun beragam, mulai dari emas batangan hingga perhiasan. Untuk jangka panjang, emas perhiasan juga dinilai menarik karena selain sebagai aset, bisa digunakan sebagai aksesoris.
Lebih lanjut, ia menyarankan agar masyarakat tidak hanya terpaku pada satu bentuk investasi saja, melainkan membandingkan dengan alternatif lain seperti saham, properti, atau sektor riil.
“Tips saya, kalau Anda punya dana lebih dalam jangka pendek, emas bisa menjadi pilihan. Tapi intinya adalah kita harus lebih bijak dan hemat dalam mengelola keuangan,” sarannya.
Ia juga mengajak generasi muda untuk mulai berinvestasi sejak dini. “Tidak harus berfoya-foya, karena jika kita bijak berinvestasi sejak muda, kesejahteraan di masa depan bukanlah mimpi,” pungkasnya. (Rani)
