BANDUNG, unpas.ac.id – Tiga mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan (Unpas) yaitu Khoeriyah, Zinggan Alifatul Husni, dan Adella Nur Annisa, berhasil menyapu bersih gelar juara pertama dalam tiga kategori di Kompetisi Cakra Guru.
Kategori tersebut diantaranya Learning Design, Creative Education Content dan Learning Media. Pengumuman pemenang yang berlangsung melalui Zoom pada Senin (16/6/2025) tersebut menjadi momentum kebanggaan bagi kampus dan ketiga pemenang.
Diketahui dalam setiap kategori, mereka bertiga mengerjakannnya bersama-sama dan menjadi ketua kelompok dalam masing-masing kategori.

Dosen pembimbing, Nurul Fazriyah, S.Pd., M.Pd., mengatakan bahwa kabar kemenangan membuatnya luar biasa gembira. “Bangga sekali, kerja keras kami berbuah hasil. Di luar dugaan kami bisa mendapat Juara 1 dalam 3 kategori,” ujarnya.
Nurul Fazriyah menambahkan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari koordinasi intens tim, pembagian target yang jelas, evaluasi rutin, serta komitmen kuat yang membuat para mahasiswa rela lembur hingga larut.
Menurutnya, pencapaian ini membuktikan bahwa mahasiswa Unpas mampu bersaing secara nasional, dan berharap kemenangan ini menjadi inspirasi bagi adik kelas, teman seangkatan, serta alumni PGSD FKIP Unpas.
“Terus belajar, jangan berpuas diri. Menang atau kalah adalah perkara Allah SWT, namun memberikan yang terbaik dengan hati ikhlas dan semangat itu pengalaman berharga,” pesannya.

Sebagai Ketua tim Learning Design, Khoeriyah merancang pengalaman belajar ekosistem sekolah dasar berbasis Problem Based Learning. Ia menyusun modul interaktif lengkap dengan kuis dan lagu agar pembelajaran menjadi “joyful, mindful, meaningful”.
Tantangan utama yang dihadapi adalah manajemen waktu di tengah kesibukan kuliah, yang diatasi lewat jadwal yang terstruktur dan pembagian tugas.

Sementara itu, Ketua tim Creative Education Content Zinggan Alifatul Husni, menghadirkan video edukatif berdurasi tiga menit yang menyoroti bahaya sampah plastik dan mikroplastik dalam ekosistem.
Dia menjelaskan bahwa pada saat proses pembuatan, ia harus berbagi perhatian antara Ujian Akhir Semester (UAS), organisasi, dan produksi video. “Saya atasi dengan disiplin tinggi dan tidak menunda tugas,” katanya.

Adapun Ketua tim Learning Media yang memperkenalkan “JELI” (Joyful Engagement with Learning Innovation), menjelaskan bahwa media interaktif berbasis teknologi AI dan ClassPoint itu dikembangkan selama dua minggu, melalui proses evaluasi dan revisi yang intensif.
“Media ini memungkinkan guru dan siswa berinteraksi secara real time dengan fitur gamifikasi dan analisis respons,” jelas Adella.
Ia menambahkan bahwa tantangan terbesar adalah memastikan integrasi AI berjalan seamless dan video presentasi dapat menarik dan informatif.

Ketiga ketua tim juga menyampaikan bahwa kemenangan ini bukan sekadar penghargaan, melainkan awal perjalanan. Mereka percaya bahwa komunikasi, kolaborasi, dan keberanian mencari tantangan baru menjadi modal utama dalam dunia pendidikan masa depan.
Harapan mereka ke depan adalah semakin banyak guru dan calon guru yang menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, berpikiran mendalam, serta menyenangkan. (Rani)
