BANDUNG, unpas.ac.id – Program studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan (Unpas) menggelar Yudisium dan Sumpah Profesi Guru Gelombang 2 Tahun 2024 bagi peserta PPG Prajabatan, di Manda Saba Ir. H. Djuanda, Kampus II Unpas, Senin (29/9/2025).
Ada sebanyak 317 lulusan pada tahun ini, terdiri dari 40 laki-laki dan 277 perempuan meliputi bidang studi Bahasa Indonesia sebanyak 32 orang, Matematika 50 orang, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) berjumlah 50 orang.
Kelulusan Capai 99 Persen
Koordinator PPG Unpas Prof. Dr. H. Dadang Iskandar, M.Pd. dalam laporannya menyebut, peserta yang lulus hampir 100 persen, sehingga menempatkan lulusan PPG Unpas terbanyak ke-2 di Jawa Barat secara persentase kelulusan.
Berdasarkan data rekapitulasi peserta, tercatat mahasiswa PPG Unpas tersebar dari 22 provinsi se-Indonesia, dan Jawa Barat tertinggi dengan total 139 orang.
“Secara total kelulusan yaitu 99,37 persen, mendekati 100 persen. Hanya ada 2 mahasiswa yang tidak lulus dan secara persentase sebesar 0,63 persen,” paparnya.

Persentase kelulusan yang mendekati angka sempurna, sebagai cerminan dan komitmen PPG Unpas untuk menyelanggarakan pendidikan serta pengajaran secara optimal.
“Unpas sebagai perguruan tinggi yang telah terakreditasi Unggul, menjadi pilihan tepat bagi Anda. Jangan lupakan almamater, dan terus jalin silaturahmi,” pesannya.
Ia juga menegaskan, PPG Unpas akan meningkatkan kualitas dalam penyelenggaraan dan tata kelola akademik, sehingga besar harapan, akan segera memperoleh akreditasi Unggul, menyusul prodi sarjana di lingkungan FKIP Unpas.
Pendidikan Harus Jadi Prioritas Negara
Wakil Rektor Bidang Belmawabud Unpas, Prof. Dr. Cartono, S.Pd., M.Pd., M.T. mengatakan, guru merupakan profesi penting dalam pembangunan nasional, melalui pendidikan akan tercipta kemajuan sebuah negara.
Dirinya juga mendukung Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) 2025, sebagai RUU yang telah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) untuk mengganti UU Nomor 20 Tahun 2003.

“Alokasi 20 persen anggaran dari APBN harus benar-benar dikelola secara maksimal untuk dunia pendidikan,” tegasnya.
Pendidikan menurutnya, harus menjadi prioritas negara. Penyelenggaaan pendidikan di tingkat dasar, menengah, dan tinggi harus sama-sama berkualitas demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
“Dampak simultan dari kebijakan yang berpihak kepada pendidikan akan mendorong guru sebagai profesi yang dicita-citakan banyak orang,” paparnya.
Ia juga menekankan, agar para lulusan PPG Unpas senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sebagai bekal untuk mengarungi karier menjadi guru ke depan yang dihadapkan berbagai tantangan.
“Sebuah proses panjang telah dilalui, saatnya memantaskan diri sebagai guru profesional. Karena guru adalah garda terdepan dalam kemajuan pendidikan Indonesia,” jelasnya.

Lulusan Terus Jalin Silaturahmi
Sementara itu, Dekan FKIP Unpas, Dr. Dr. Hj. Dini Riani, S.E., M.M. mengatakan, lulusan PPG merupakan bagian dari keluarga besar Unpas.
Dirinya juga berpesan, pentingnya membina hubungan baik dengan almamater, hal ini juga dapat membuka peluang kolaborasi, berbagi pengalaman, serta kontribusi nyata bagi pengembangan institusi di masa akan datang.
“Terima kasih telah memilih PPG FKIP Unpas sebagai bagian perjalanan pendidikan, kehidupan dan karier Anda. Semoga sukses selalu,” imbuhnya. (RicoB)
