BANDUNG, unpas.ac.id – Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Republik Indonesia, Prof. Asep Nana Mulyana, S.H., M.Hum., membacakan orasi ilmiah dari Jaksa Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Sanitiar Burhanuddin, S.H., M.M. dalam acara Wisuda Universitas Pasundan (Unpas) Gelombang I Sesi 1 Tahun Akademik 2025/2026 yang digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Sabtu (8/11/2025).
Dalam orasinya, Prof. Asep menyampaikan bahwa momentum wisuda merupakan hasil dari proses panjang perjuangan akademik para mahasiswa Unpas, namun bukan menjadi akhir perjalanan belajar.
“Hari ini adalah hasil dari proses panjang perjuangan di ruang kuliah, penelitian, diskusi, dan doa yang tidak pernah putus dari orang tua serta keluarga tercinta. Namun, saya mengingatkan, wisuda bukan akhir melainkan awal. Hari ini bukan menutup bidang belajar, tetapi membuka babak baru pengabdian,” ujarnya.
Prof. Asep menyampaikan rasa bangga menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Pasundan yang dikenal menjunjung tinggi tiga pilar utama yaitu moralitas, kebudayaan, dan keilmuan serta menerapkan nilai Nyantri, Nyunda, Nyakola dalam setiap langkah pendidikan dan pengabdian.
Ia menegaskan, nilai-nilai tersebut sejalan dengan semangat kejaksaan dalam menegakkan hukum yang berkeadilan, beradab, dan berintegritas. Prof. Asep meyakini bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan dunia hukum akan melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan moral dan tanggung jawab tinggi terhadap bangsa dan negara.
“Hukum tidak akan bermakna tanpa nurani dan tidak akan sempurna tanpa moralitas. Demikian pula ilmu pengetahuan tidak akan berguna bila tidak disandingkan dengan nilai kemanusiaan. Ilmu tanpa integritas akan melahirkan kepandaian tanpa arah, sementara integritas tanpa ilmu akan melahirkan ketulusan tanpa kekuatan,” tegasnya.
Dalam menghadapi era digital dan kemajuan kecerdasan buatan, Prof. Asep mengingatkan para lulusan agar tidak terjebak dalam krisis nilai dan moralitas.
“Banyak orang berkompetisi bukan untuk kebaikan, melainkan untuk kepentingan pribadi. Dunia bukan hanya membutuhkan orang pandai, tetapi orang jujur dan berjiwa pengabdian,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar para lulusan bisa membangun karier dan masa depan di atas pondasi integritas. “Dalam dunia bisnis apa pun, jangan menukar kejujuran dengan keuntungan, jangan menukar amanah dengan kenyamanan, apalagi dengan penyimpangan,” pesan Prof. Asep.
Menutup orasi ilmiahnya, Prof. Asep menegaskan bahwa Kejaksaan Republik Indonesia memandang perguruan tinggi sebagai mitra strategis dalam membangun penegakan hukum yang berkeadilan.
“Kejaksaan RI membuka ruang kolaborasi dengan dunia akademik, termasuk Unpas, dalam meningkatkan kompetensi dan memperkuat nilai-nilai hukum yang berintegritas,” tutupnya. (Rani)
