BANDUNG, unpas.ac.id — Tiga atlet Koordinator Olahraga Mahasiswa Universitas Pasundan (KOM Unpas) berhasil menorehkan prestasi pada ajang 3GRT Championship 2025, turnamen Muaythai tingkat nasional yang digelar pada 29–30 November 2025 di SOR Adiwidjaya, Garut.
Ketiganya adalah Reynaldo Sabastio Sidabutar dan Dhafir Trimaha Putra yang sukses meraih medali emas, serta Kolosian Nainggolan yang menambah kebanggaan Unpas dengan medali perak.

Dhafir Trimaha Putra, mahasiswa Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Unpas semester 1 ini tampil impresif meski persiapan yang terbilang singkat. Ia mengakui bahwa kondisi menjelang pertandingan sempat tidak ideal karena mengalami demam. Namun dukungan penuh dari pelatih dan KOM Unpas menjadi kunci keberhasilannya.
“Awalnya cukup berat karena persiapan mepet dan saya sempat drop. Tapi berkat bantuan para pelatih dan koordinator olahraga mahasiswa, saya bisa tetap fokus. Ketika akhirnya meraih emas, rasanya benar-benar lega dan bangga,” ungkap pria kelahiran 2006 ini.
Bagi Dhafir, kemenangan ini menjadi tonggak awal dalam karier Muaythainya. Awalnya hanya untuk hobi dan pengalaman, tapi kemenangan ini membuatnya semakin termotivasi.
“Saya ingin membawa nama Universitas Pasundan semakin dikenal,” ucapnya.
Dhafir juga berpesan pada atlet-atlet muda agar percaya pada proses, jangan takut gagal dan yang terpenting adalah berani mencoba, hadir, dan konsisten.

Mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Unpas semester 1, Reynaldo Sabastio Sidabutar juga mencetak prestasi membanggakan dengan meraih medali emas di debut perdananya.
“Perasaan saya sangat senang karena ini debut pertama saya. Saya bangga dengan diri saya sendiri dan berterima kasih kepada Tuhan, keluarga, teman-teman, serta coach Jovie dan coach Fikry,” ujar Reynaldo.
Reynaldo menjalani persiapan yang cukup ekstrem, terutama dalam hal penurunan berat badan yang ketat. “Saya harus menjaga pola makan, bahkan hanya makan 1–2 kali sehari,” katanya.
Kemenangan ini membuat Reynaldo semakin yakin menatap masa depan di dunia Muaythai dan boxing. “Target saya setelah ini adalah bisa tampil di debut profesional,” ucapnya.

Sementara itu, Kolosian Nainggolan, mahasiswa Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Unpas ini juga berhasil menyumbangkan medali perak untuk Unpas. Ia mengungkapkan rasa bangganya dapat membawa nama almamater di ajang nasional.
“Sangat senang sekali bisa menang membawa nama almamater yang saya banggakan,” ungkap mahasiswa kelahiran 2003 ini.
Persiapan Kolosian tak kalah berat. Ia menjalani penurunan berat badan drastis dan latihan super ketat yang diberikan pelatih.
“Tantangan terbesar saya adalah meyakinkan diri sendiri untuk menghadapi lawan dengan mental kuat,” katanya.
Baginya, salah satu momen berkesan adalah mampu menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. “Pelajaran terbaik adalah bahwa dukungan dari orang-orang yang kita sayangi itu sangat luar biasa,” ucapnya.
Kolosian menutup dengan pengakuan bahwa Muaythai punya tempat istimewa di hidupnya. “Muaythai bagi saya adalah setengah hidup saya,” pungkasnya.
Prestasi luar biasa ketiga atlet ini menunjukkan komitmen Unpas dalam membina atlet muda di berbagai cabang olahraga. KOM Unpas membuktikan perannya dalam mendampingi, melatih, dan menyiapkan atlet hingga mampu bersaing di tingkat nasional.
Kemenangan ini diharapkan menjadi motivasi bagi mahasiswa Unpas lainnya untuk terus berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik, serta mengharumkan nama almamater di kancah nasional. Selamat untuk para juara! (Rani)
