BANDUNG, unpas.ac.id — Upaya membekali tenaga pendidik dan kependidikan yang memasuki masa pra purna bakti hingga purna bakti dengan keterampilan produktif terus dilakukan Universitas Pasundan (Unpas). Salah satunya dengan Training Entrepreneurship (Pelatihan Kewirausahaan) bagi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Pra Purna Bakti dan Purna Bakti Unpas.

Pelatihan ini digelar di Kampus Pascasarjana Unpas, Selasa (23/12/2025). Kegiatan yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pasundan (LPPM Unpas) ini masuk dalam rangkaian Dies Natalis ke-65 Unpas.
Materi pelatihan disampaikan oleh Ketua LPPM Unpas Prof. Dr. Ir. Asep Dedy Sutrisno, M.P., Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan sekaligus Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (YPT) Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si.

Kemudian para Dosen Unpas diantaranya Prof. Dr. Ida Hindarsah, S.Sos., M.M., M.Si., Dr. Yanti Purwanti, S.Sos., M.Si., Dr. Dindin Abdurohim BS., S.Sos., M.M., M.Si., Dr. Ayi Purbasari, M.T., Farid Rizayana, S.T., M.T., Dr. Dewi Yuliati Indah, S.E., M.M., dan Dr. Siti Patimah, S.E., M.Si.

Ketua LPPM Unpas Prof. Dr. Ir. Asep Dedy Sutrisno, M.P. menyampaikan bahwa masa purna tugas kerap menimbulkan perubahan psikologis, terutama bagi mereka yang sebelumnya terbiasa aktif bekerja. Ketika aktivitas berhenti secara tiba-tiba, kondisi tersebut dapat berdampak pada kesehatan mental.
“Ketika purna tugas, secara psikis akan terganggu. Yang biasanya beraktivitas, tiba-tiba berhenti dan lebih banyak di rumah. Ini berdampak besar,” ujarnya.

Prof. Asep menjelaskan, LPPM Unpas merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi mengatasi persoalan tersebut melalui kegiatan yang bersifat produktif dan memberdayakan. Menurutnya, kewirausahaan dapat menjadi salah satu solusi agar para purnabakti tetap aktif, mandiri, dan berdaya.
“Pelatihan menghadirkan sejumlah narasumber yang tidak hanya memiliki wawasan akademik tentang kewirausahaan, tetapi juga pengalaman langsung dalam menjalankan usaha,” katanya.

Menurutnya, hal ini dinilai penting agar peserta memperoleh gambaran nyata, termasuk pentingnya membangun jejaring dalam memulai dan mengembangkan usaha.
“Membangun usaha itu membutuhkan perjuangan. Yang terpenting adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan motivasi. Di mana pun berada, selalu ada peluang bagi mereka yang siap menghadapi tantangan,” ucap Prof. Asep.

Sementara itu, Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. menekankan pentingnya menjaga semangat dan silaturahmi setelah memasuki masa pensiun. Menurutnya, kesuksesan hidup tidak diukur dari jabatan atau kekayaan, melainkan dari ketenangan hati.
“Orang yang panjang umur adalah orang yang banyak bersilaturahmi setelah pensiun. Dengan tekad, semangat, dan pertolongan Allah, sebuah usaha bisa dijalankan,” tuturnya.

Pelatihan kewirausahaan ini dikemas dalam enam sesi, meliputi Penguatan Mindset Kewirausahaan Produktif, Pengenalan Peluang Usaha dan Perencanaan Bisnis, Pembiayaan Usaha Melalui Permodalan Nasional Madani, Workshop Digital Bisnis dan Perhitungan Harga pokok Produksi, Penyusunan Rencana Tindak Lanjut, serta Penguatan Kewirausahaan Secara Menyeluruh.

Melalui kegiatan ini, Unpas berharap para tenaga pendidik dan kependidikan pra purna bakti maupun purna bakti tetap dapat berkarya, berdaya, dan menjalani masa pensiun dengan lebih bermakna. (Rani)



