BANDUNG, unpas.ac.id – Kemendikbudristek akan segera menghapus jurusan IPA, IPS dan Bahasa di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun sebenarnya kebijakan penghapusan jurusan IPA, IPS dan Bahasa sudah mulai diterapkan bertahap pada beberapa sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka.
Murid kelas 11 dan 12 yang sekolah telah menerapkan Kurikulum Merdeka bisa memilih mata pelajaran yang sesuai minat dan bakatnya. Hal ini dinyatakan oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Adimono. Pihaknya berharap kurikulum ini bisa membuat murid lebih fokus terhadap rencana studi untuk ke depannya. Serta pengetahuan yang didapatkan selama pembelajaran di sekolah.
Menanggapi hal ini, dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan (FKIP Unpas) Dr. Titin Nurhayatin., M.Pd. mengatakan Bahasa Indonesia merupakan hal yang sangat penting. Sebab Bahasa Indonesia merupakan Bahasa nasional yang harusnya wajib dipelajari dari SD hingga Perguruan Tinggi.
“Itu kan kebijakan dari pemerintah. Kami di Prodi sangat mendukung yang sudah menjadi kebijakan di dalam pemerintah. Namun jika melihat perannya, Bahasa Indonesia ini dinilai sangat penting,” kata Titin.
Kaprodi MPBSI Pascasarjana Unpas ini juga menyampaikan bahwa Bahasa Indonesia bisa menjadi alat komunikasi yang sangat penting untuk menyampaikan pikiran dan gagasan.
Dr. Titin mengatakan hampir semua sekolah saat ini sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Ia berharap para guru bisa menyesuaikan dengan kurikulum ini. Maka dari itu, kemampuan berbahasa ini akan menjadi sangat penting bagi seorang guru.
“Seorang guru mempunyai tanggung jawab yang besar untuk membina peserta didik supaya bisa berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jadi dalam kurikulum merdeka ini tentu guru harus bisa mengemas pembelajaran secara inovatif,” pungkasnya. (Rani)
