BANDUNG, unpas.ac.id – Ajang Mojang Jajaka Kabupaten Bandung 2025 yang diselenggarakan pada Minggu (7/12/2025) kembali melahirkan generasi muda yang siap mengabdi untuk budaya dan pariwisata daerah.
Dua di antaranya berasal dari Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan (FEB Unpas) yaitu Anggi Permana sebagai Jajaka Harapan I dan Junastio Andika Putra sebagai Jajaka Harapan 3. Keduanya bukan hanya membawa pulang prestasi, tetapi juga gagasan besar untuk memajukan tanah kelahirannya.
Tekad Besar Anggi Permana yang Lahir dari Kecintaan pada Daerah

Anggi Permana datang ke panggung Mojang Jajaka Kabupaten Bandung dengan satu tekad yaitu menjadi bagian dari solusi bagi pengembangan pariwisata dan budaya Kabupaten Bandung.
“Saya ingin berkontribusi langsung, terutama dalam pengembangan pariwisata. Ini wadah bagi saya untuk mengembangkan potensi diri sekaligus menjadi representatif pemuda daerah,” ungkap Anggi.
Perjalanan panjang selama empat bulan karantina menjadi ujian terbesar bagi mahasiswa semester 7 ini. Menjaga semangat yang naik turun bukan perkara mudah.

Namun di balik proses itu, Anggi menemukan hal paling berharga yakni pengalaman langsung melihat potensi wisata daerah dan bertemu rekan-rekan yang sama-sama mencintai budaya lokal.
Sebagai Jajaka Harapan I dan Ketua Angkatan 2025, Anggi kini mempersiapkan program Gerakan Sadar Wisata, yang berfokus pada peningkatan kualitas SDM pemuda Kabupaten Bandung. Ia juga berencana memaksimalkan media sosial sebagai ruang edukasi budaya.
Ada pesan dari Anggi untuk generasi muda sederhana namun kuat. Mahasiswa kelahiran 28 September 2003 ini mengatakan jangan pernah malu melestarikan budaya.
“Hayu ngamumule budaya, pariwisata jeung alamna sangkan hurip warisana (Mari kita lestarikan budaya, pariwisata, dan alam agar warisan kita dapat terus hidup),” ajaknya.
Menuju Inovasi Pariwisata Berbasis Masyarakat

Sementara itu, Junastio Andika Putra mengikuti Mojang Jajaka karena yakin bahwa budaya dan pariwisata adalah fondasi penting bagi pembangunan daerah. Juna tak bisa menyembunyikan rasa haru ketika dinobatkan sebagai Jajaka Harapan 3.
“Ini bukan hanya kemenangan pribadi. Ini hasil proses panjang, dukungan orang-orang terdekat, dan bukti bahwa usaha tidak pernah sia-sia,” ujarnya.
Menjalani karantina menuntut kedisiplinan dan kesiapan mental. Namun, mahasiswa kelahiran 6 Agustus 2003 ini justru memanfaatkan proses tersebut sebagai pengalaman berharga untuk membentuk pribadi yang lebih matang dan tangguh.
Sebagai mahasiswa Ekonomi Pembangunan, Juna membawa gagasan besar yaitu Community Culture Tourism Initiative, sebuah model pengembangan pariwisata yang berangkat dari masyarakat.

Program yang ia gagas mencakup pelatihan manajemen wisata bagi warga, pengembangan homestay lokal, penguatan UMKM dan ekonomi kreatif berbasis budaya, jalur wisata budaya terintegrasi, hingga promosi digital yang lebih modern. Tujuannya pariwisata yang berpihak pada masyarakat, menjaga budaya, dan menggerakkan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Prestasi Anggi dan Juna menjadi bukti bahwa generasi muda Kabupaten Bandung tidak hanya mampu berkompetisi, tetapi juga siap memberikan kontribusi nyata. Mereka membawa optimisme baru bahwa budaya, pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat dapat berkembang melalui kreativitas, edukasi, dan kolaborasi. (Rani)
