BANDUNG, unpas.ac.id – Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (FK Unpas) bekerja sama dengan Emilio Aguinaldo College, Manila, Filipina menyelenggarakan seminar internasional bertajuk “Clinical Application of Public Health in South Asia” secara daring melalui Zoom pada Sabtu (12/7/2025).
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pakar di bidang kesehatan masyarakat, di antaranya Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, FISR. (Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI 2009–2014), Dr. Alissa Natividad Calderon dari Emilio Aguinaldo College School of Medicine Filipina, serta dua pakar dari FK Unpas yaitu dr. Helmi Rosa Gunadi, M.K.K. dan dr. H. Sidik Utoro, MPH. Acara dipandu oleh moderator sekaligus MC, dr. Sitti Khadijah Rakhmania, MPH.
Seminar ini menjadi langkah strategis dalam menegaskan kontribusi dunia pendidikan, khususnya melalui Public Health and Empowerment Program di FK Unpas, dalam menjembatani teori dan praktik serta mencetak agen perubahan di bidang kesehatan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami mengajak seluruh peserta, baik dari kalangan akademisi, tenaga profesional kesehatan, maupun masyarakat umum untuk memperluas wawasan, membuka ruang kolaborasi lintas negara, dan bersama-sama menciptakan sistem kesehatan yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh,” ujar Dekan FK Unpas, Prof. Dr. Wiryawan Permadi, dr., Sp.OG(K).
Wakil Dekan III FK Unpas sekaligus Ketua Pelaksana dr. Mutiara Nabilla Jusuf, M.Kes.A3M. menuturkan bahwa webinar ini adalah pengalaman pertama bagi FK Unpas dalam menjalin kerja sama internasional dengan Emilio College.
“Acara ini sebagai salah satu komitmen kami dalam berkontribusi dalam solusi isu-isu kesehatan regional dan berharap dapat memperkuat posisi akademik dan citra FK Unpas di tingkat regional dan internasional sebagai pusat kajian kesehatan masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap webinar internasional ini dapat bermanfaat, sehingga para peserta dapat berpartisipasi berdasarkan perannya masing-masing, baik sebagai mahasiswa, akademisi, praktisi, bahkan hingga pemangku kebijakan untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapat dan dapat menyebarkan wawasannya mulai dari lingkungan terdekat.
Sebagai keynote speaker, Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama menyampaikan materi mengenai “The Next Pandemic”. Ia membahas sejarah pandemi, kasus dari Covid-19, serta kemungkinan datangnya pandemi baru yang lebih cepat dari perkiraan. Ia menekankan pentingnya reformasi sistem kesehatan nasional demi ketahanan kesehatan global di masa depan.
Lalu, Dr. Alissa Natividad Calderon membawakan materi mengenai “Clinical Application of Public Health in the Philippines”. Ia menjelaskan perbedaan antara kedokteran klinis dan kesehatan masyarakat, serta pentingnya integrasi keduanya. Di Filipina, penerapan prinsip kesehatan masyarakat ke dalam praktik klinis didorong oleh Undang-Undang Universal Health Care (UHC), guna menciptakan sistem kesehatan yang lebih adil dan holistik.
Kemudian dr. Helmi Rosa Gunadi membawakan materi mengenai “Advancing Public Health Education in Indonesia: Transformative Pathways in Medical Academia”. Ia menekankan pentingnya pendidikan transformatif dalam pengembangan tenaga kesehatan masa depan, serta perlunya kolaborasi antarnegara melalui pertukaran pengetahuan, data, dan pemahaman lintas budaya antara Indonesia dan Filipina.
Sedangkan dr. H. Sidik Utoro memaparkan mengenai “Clinical Application of Public Health in Indonesia”, dengan fokus pada berbagai tantangan kesehatan di Indonesia, seperti eliminasi campak dan rubela, penyakit tidak menular, kematian ibu dan anak, cakupan kesehatan semesta, resistensi antimikroba, penyakit tropis terabaikan, TBC, malaria, HIV, hepatitis, dan IMS.
Seminar internasional ini menjadi tonggak penting dalam mempererat kerja sama internasional di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat, serta menumbuhkan kesadaran bersama akan pentingnya integrasi kesehatan masyarakat dalam praktik klinis demi masa depan sistem kesehatan yang lebih adaptif dan tangguh. (Rani)
