BANDUNG, unpas.ac.id – Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) serta Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan (FISS Unpas) berkolaborasi dengan MA PPI 24 Rancaekek menggelar diskusi buku “Puisi Sunda Zaman Belanda”.
Prodi Desain Komunikasi Visual Universitas Pasundan menggelar diskusi buku “Puisi Sunda Zaman Belanda” karya Tom van der Berg yang diterjemahkan oleh DR. Wawan Setiawan (Hawe Setiawan) salah satu dosen prodi DKV FISS Unpas, di Aula Haji Hasan Mustapa, Kampus Unpas IV, Jl. Dr. Setiabudhi 193 beberapa waktu lalu.
Acara ini merupakan rangkaian kegiatan Special Study Tour Prodi di FISS yang diadakan atas kerja sama Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek dengan Prodi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Unpas.
Diskusi ini dipandu oleh Dhillan Yasri Tho’ati sebagai moderator yang dibahas oleh Syabila Ramadani, santri PPI 24, Moammar Mochtar, dosen DKC FISS Unpas dan Hafidz Azhar, dosen Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Unpas sekaligus guru PPI 24.
Dalam uraiannya Syabila menjelaskan pandangan orang Belanda terhadap bahasa Sunda. Menurutnya orang Belanda banyak memengaruhi pola pembentukan bahasa Sunda. Syabil juga mengulas terbitan berkala yang menjadi kajian Tom van der Berg dalam buku Puisi Sunda Zaman Belanda.
Sebagai dosen animasi pada jurusan DKV FISS Unpas, Moammar Mochtar menarik pandangannya pada perkembangan puisi Sunda. Moammar membandingkan bentuk puisi Sunda masa kolonial dengan puisi Sunda masa sekarang.
Selanjutnya Hafidz turut memberikan penjelasan dari buku itu ihwal stereotipe orang Eropa terhadap orang Sunda. Dalam kajian Tom orang Eropa menganggap orang Sunda pandir, sensual, malas dan percaya takhayul.
“Stereotipe ini kemudian dibantah oleh Karel Frederick Holle yang banyak melakukan penelitian terkait bahasa dan budaya Sunda abad ke-19 dan dinilai oleh orang Sunda sebagai pembuka kemajuan,” kata Hafidz.

Diskusi buku pada rangkaian Special Tour Prodi di FISS ini dihadiri oleh puluhan santri dan para mahasiswa. Acara diskusi itu ditutup dengan pemberian sertifikat dan berfoto bersama, lalu dilanjutkan dengan tur ke prodi-prodi di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Unpas seperti Prodi DKV, Fotografi, Seni Musik dan Sastra Inggris. (Rani*)
