BANDUNG, unpas.ac.id — Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pasundan (Unpas) angkatan 2022, Balqis Alfiatusyifa Nawawi menjadi salah satu sosok inspiratif di kalangan mahasiswa setelah berhasil meraih sejumlah beasiswa, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Beberapa capaian yang diraih Balqis Nawawi antara lain menjadi Awardee Djarum Beasiswa Plus angkatan ke-40, serta mendapatkan pendanaan penuh untuk program Indonesia Youth Excursion Network, dan menjadi delegasi dalam ASEAN-China Youth Exchange Program yang didanai penuh oleh Kementerian Luar Negeri RI dan Kemenpora.
Tak hanya membanggakan almamater, Balqis juga membagikan pengalamannya agar dapat menjadi panduan bagi mahasiswa lain yang ingin mengikuti jejaknya. Ia membagikan lima strategi utama yang digunakan untuk menembus berbagai seleksi beasiswa bergengsi.
-
Riset Mendalam Adalah Kunci Awal
Menurut Balqis, riset adalah pondasi utama. Ia menyarankan untuk mengecek dengan saksama apakah beasiswa hanya memberikan dana pendidikan atau juga pelatihan soft skill, akses jejaring, dan peluang internasional.
“Jangan daftar hanya karena ikut-ikutan. Kita harus tahu manfaat dari beasiswa tersebut dan apa yang mereka cari dari kandidatnya,” ujarnya.
-
Bangun Personal Branding
Balqis menggunakan analisis SWOT untuk memahami kekuatan dan peluang dirinya, serta membentuk narasi personal branding yang kuat dan konsisten sepanjang proses seleksi.
“Semua pelamar punya pencapaian keren. Yang membedakan adalah bagaimana kita menampilkan diri,” kata Balqis.
-
Tulis Esai dengan Cerita, Bukan Sekadar Jawaban
Baginya, esai adalah ajang menunjukkan siapa kita sebenarnya. Ia menyarankan penggunaan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk membuat esai lebih hidup.
“Jangan lupa mulai dengan hook yang menarik, bisa berupa pengalaman pribadi, kutipan, atau pertanyaan retoris,” jelasnya.
-
Sukses Lewat FGD: Bukan yang Paling Keras, Tapi Paling Bermakna
Balqis menekankan pentingnya mendengarkan saat FGD. Ia selalu mempersiapkan materi lebih dulu, lalu fokus pada poin-poin relevan selama diskusi.
“Yang dicari bukan siapa yang paling banyak bicara, tapi siapa yang memberikan kontribusi bermakna,” ungkapnya.
-
Wawancara: Jadilah Dirimu Sendiri
Pada tahap wawancara, Balqis memilih untuk tampil apa adanya. Ia menyarankan agar tetap tenang, menjaga kontak mata, dan menjawab pertanyaan sulit dengan reflektif, bukan dengan jawaban yang dibuat-buat.
“Kejujuran dan keotentikan justru membuat kita lebih menonjol,” katanya.
Balqis membuktikan bahwa kombinasi strategi matang, personal branding yang kuat, dan kejujuran bisa menjadi kunci sukses dalam meraih berbagai kesempatan emas di dunia akademik dan kepemudaan. Bagi para mahasiswa yang ingin mengikuti jejaknya, tips-tips dari Balqis bisa menjadi bekal awal yang sangat berharga. (Rani)
