BANDUNG, unpas.ac.id – Universitas Pasundan (Unpas) menyambut hangat kedatangan tamu dari Genki Gakuen Japan dalam sebuah pertemuan persahabatan yang digelar di Ruang Rapat Lantai 7, Gedung Rektorat, Kampus II Unpas Tamansari, Selasa (20/5/2024).
Rombongan Genki Gakuen yang hadir terdiri dari Ketua Yayasan Genki Gakuen, Shimizu Kazushige Sensei, Kepala Sekolah Shimizu Takako Sensei, Hayata Etsuko, Hayashi Namiki, serta 20 siswanya.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh Rektor Unpas Prof. Dr. H. Azhar Affandi, S.E., M.Sc., Wakil Rektor Bidang Penelitian, Inovasi, PPM, Kewirausahaan, Kerja Sama, dan Dana Usaha, Prof. Dr. H. M. Budiana, S.IP., M.Si., serta Kepala Divisi Kerja Sama Urusan Internasional Unpas, Dr. Hj. Senny Suzanna Alwasilah, S.S., M.Pd., dan Sekretaris KUI, Ir. Wahyu Katon, MT beserta sivitas akademika Unpas lainnya
Kedua pihak kembali mempererat kerja sama yang telah terjalin sejak tahun 2013 yang sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Kepala KUI Unpas menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memulai kembali kolaborasi di bidang pendidikan dan budaya antara Unpas dan Genki Gakuen.

Dalam pertemuan tersebut, Rektor Unpas Prof. Azhar Affandi memperkenalkan berbagai fakultas dan program studi yang ada di Unpas kepada para siswa Genki Gakuen. Ia menyampaikan harapan agar kunjungan ini tidak hanya membawa kehangatan sebagai pertemuan sahabat lama, tetapi juga membuka peluang sinergi baru.
“Dengan kolaborasi ini, kita tidak hanya bertukar pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga menjalin kerja sama di bidang budaya. Budaya Jepang dan Sunda memiliki kesamaan dalam hal kesantunan, dan ini bisa menjadi titik temu untuk program budaya bersama,” ujar Prof. Azhar.
Rektor Unpas juga berharap para tamu dari Jepang bisa menikmati pengalaman mereka di Bandung. “Kami berharap bisa menyaksikan pertunjukan tarian Sunda dan mungkin mengkolaborasikannya dengan tarian khas Jepang,” tambahnya.

Sementara itu, Shimizu Kazushige Sensei menjelaskan bahwa kerja sama ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan perusahaan-perusahaan di Jepang akan sumber daya manusia yang memahami budaya Jepang.
“Daripada mempekerjakan orang yang tidak mengenal budaya Jepang, lebih baik kami menggandeng universitas yang sudah memahami budaya kami. Dengan begitu, SDM tersebut akan lebih mudah beradaptasi saat bekerja di Jepang,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa kerja sama ini terbuka luas tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga untuk siswa sejak dini. “Jika sudah dikenalkan sejak menjadi siswa, maka banyak hal yang bisa dipelajari dan dipahami,” tuturnya.
Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam membangun kembali hubungan yang erat antara Unpas dan Genki Gakuen, memperkuat jembatan pendidikan dan budaya antara Indonesia dan Jepang. (Rani)
