BANDUNG, unpas.ac.id – Sekolah Ekspor Lacorre menggelar sosialisasi Program Kampus Merdeka Cycle 7 “Be a Digital Explorer” kepada mahasiswa Universitas Pasundan di Aula Mandala Saba Ir. H. Djuanda Lantai 8 Gedung Rektorat II Unpas, Selasa (4/6/2024). Sosialiasi ini dihadiri oleh Wakil Rektor Belmawabud Unpas Prof. Dr. Cartono, S.Pd., M.Pd., M.T dan Kepala Sekolah Ekspor Dr. Handito Joewono sebagai pemateri serta para mahasiswa Unpas.

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Studi Independen “Be A Digital Exporter” merupakan program belajar di luar kampus yang disiapkan bagi mahasiswa di seluruh Indonesia dengan muatan pembelajaran praktis agar siap menjadi pelaku usaha ekspor yang mengoptimalkan kemajuan teknologi digital.
Program ini dapat diikuti oleh mahasiswa dari seluruh program studi, yang telah mendapat persetujuan dari kampusnya untuk mengikuti MSIB dengan konversi 20 SKS, telah lolos verifikasi dan validasi berkas kemahasiswaan dan sudah lolos tes kebhinekaan. Mahasiswa peserta akan mengikuti program terpadu pengembangan attitude, skill dan knowledge sehingga siap menjadi profesional di perusahaan ekspor-impor dan menjadi eksportir.
Wakil Rektor Belmawabud Unpas Prof. Cartono mengatakan banyak kompetensi dan ilmu yang bisa diperoleh dari kegiatan di luar kampus. Menurutnya mahasiswa harus dibekali rekam jejak kebaikan dan menambah kompetensi tambahan di luar kampus dalam bidang ilmunya.
“Saya berharap agar mahasiswa Unpas memiliki masa depan yang lebih baik. Masa depan bisa diciptakan selama ada tekad dan kemauan,” ujarnya.
Kepala Sekolah Ekspor Handito Juwono menjelaskan program ini meliputi pembelajaran individu dan project pengembangan produk yang dilakukan secara berkelompok. Beberapa aktifitas yang dilakukan yaitu yang pertama online synchronous diantaranya mentoring atau pemaparan materi, praktikum, kuliah ekspor dan ujian. Kedua, online asynchronous diantaranya Asynchronous Export Learning (AEL) atau pemaparan materi, Dashboard on Export (DOE), Daily Assignment. Ketiga, Hybrid diantaranya kuliah ekspor, mengunjungi ekosisteme ekspor (JJE) dan bootcamp. Keempat, onsite diantaranya sertifikasi kompetensi.
“Terdapat tiga sertifikasi yaitu sertifikasi program untuk seluruh peserta yang memenuhi persyaratan, lalu sertifikat new explorer yaitu untuk para peserta yang berhasil melakukan ekspor dan sertifikat kompetensi yaitu untuk peserta yang mengikuti dan berhasil lulus uji kompetensi,” jelasnya.
Digitalisasi Bisnis

Selain itu, Handito menerangkan digitalisasi bisnis telah menjadi sebuah tuntutan di dunia usaha yang semakin kompetitif. Kemudahan akses internet membuat digitalisasi menjadi sangat cepat diakses oleh para konsumen.
“Pengenalan bisnis digital ekspor kepada kalangan generasi muda Indonesia melalui program MSIB diharapkan dapat mendukung program 500K eksportir baru Indonesia, guna mempercepat pertumbuhan ekonomi,” harapnya. (Rani)
