
BANDUNG, unpas.ac.id – Paguyuban Pasundan menggelar silaturahmi bada Idul Fitri 1443 H bersama pimpinan YPT Pasundan, YPDM Pasundan, serta pengurus cabang Paguyuban Pasundan se-Indonesia dan perwakilan di luar negeri, Kamis (19/5/2022).
Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. dalam sambutannya menerangkan, kegiatan ini diselenggarakan untuk menyatukan seluruh komponen Paguyuban Pasundan.
Prof. Didi berharap kegiatan ini dapat membuka wasilah dan momentum mengembalikan fitrah diri. Tak hanya membersihkan hati, silaturahmi juga menjernihkan pikiran agar tidak ada ruang untuk menyimpan rasa benci dan dendam.
“Hati yang bersih menggambarkan kesuksesan dan menghapuskan kejahatan dari pikiran kita. Ketika sempat terbersit jumawa dan keliaran saat Ramadan, tutup dan obati dengan tabungan amal saleh,” paparnya.
Pertemuan ini, lanjut Prof. Didi, menjadi pembuka keikhlasan untuk berjuang bersama-sama dalam menjaga, memelihara, dan mengembangkan nilai Islam-Sunda demi tegaknya NKRI.

Turut hadir Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan Mayjen TNI TB Hasanuddin, Kepala Kesbangpol Jabar Dr. H. Iip Hidayat, M.Pd. mewakili Gubernur Jabar, organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Persis, NU, dan undangan lainnya.
Selanjutnya silaturahmi diisi dengan tausiah oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat K.H. Cholil Nafis. Ia memaparkan tentang makna halal bihalal, dikaitkan dengan upaya menjaga persatuan dan kesatuan umat.
“Halal bihalal adalah ajang rekonsiliasi yang dilandasi semangat untuk saling memaafkan. Ini mesti dibarengi ketulusan hati, sehingga keretakan dan perpecahan yang mengancam bangsa dapat diatasi,” ujarnya.
Menurutnya, kemuliaan umat Islam tidak bisa dicapai dengan kuantitas dan simbol-simbol Islam yang berdiri tegak, tapi juga ditopang oleh keadaan ekonomi umat. “Kalau ekonomi kuat, akidah juga kuat,” tegasnya.
Ia mengapresiasi langkah Paguyuban Pasundan dalam mendorong kemaslahatan umat dalam mengembangkan ekonomi politik.
“Saya sangat senang ketika Paguyuban Pasundan menginisiasi berdirinya koperasi di berbagai titik di Jawa Barat. Hal tersebut jadi fondasi untuk menyatukan bangsa. Mari implementasikan fitrah kita untuk menyempurnakan ibadah Ramadan,” pungkasnya. (Reta)*
