BANDUNG, unpas.ac.id – Seminar internasional dan launching buku dengan tema “Persahabatan Indonesia-Korea: Mengantarkan Unpas menuju Kampus Kelas Dunia” digelar di Aula Mandalasaba Ir. H. Djuanda, Lantai 8, Kampus II, Universitas Pasundan (Unpas), Rabu (6/11/2024).

Acara ini dihadiri oleh Rektor Unpas Prof. Dr. H. Azhar Affandi, S.E., M.Sc., Wakil Rektor Wakil Rektor Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, Alumni, Agama dan Budaya Unpas, Prof. Dr. Cartono, M.Pd., M.T., Wakil Rektor Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, SDM dan Sistem Informasi Unpas Prof. Dr. Ir. H. Yudi Garnida, MP dan Wakil Rektor Bidang Penelitian, Inovasi, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Kewiraswastaan dan Dana Usaha Unpas Prof. Dr. M. Budiana, S.IP., M.Si. dan Direktur Pascasarjana Unpas Prof. Dr. H. Bambang Heru Purwanto, M.S.
Hadir juga para Dekan Unpas beserta wakilnya, Para Ketua Program Studi Unpas beserta wakilnya, para mahasiswa serta Guru Besar dari Korea yaitu Prof. Kim Young Soo, Ph.D, Prof. Moon Chang Yeob, Ph.D dan Prof. Yoon Jeong Seop, Ph.D.

Rektor Unpas mengatakan bahwa seminar internasional dan launching buku ini merupakan serangkaian acara dalam rangka Dies Natalis Unpas yang ke-64. Menurutnya kegiatan ini sangat penting untuk mewujudkan visi Unpas. Yakni mendukung pengembangan akademis dan prestasi Unpas di kancah internasional.
“Jadi melalui seminar ini, tentunya kita harapkan dapat memberikan manfaat sekaligus dalam rangka pengembangan kualitas universitas,” kata Prof. Azhar.
Launching Buku “Merangkul Dua Takdir yang Saling Berpapasan”

Dalam acara ini, Ketua Kerjasama Urusan Internasional Unpas Dr. Hj. Senny Suzanna Alwasilah, S.S., M.Pd. launching buku yang ditulisnya bersama Prof. Kim Young Soo, Ph.D dengan judul “Merangkul Dua Takdir yang Saling Berpapasan”. Buku ini merupakan buku sastra Indonesia-Korea. Dekan Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS) Unpas ini menyebut pembuatan buku ini sekitar kurang lebih satu tahun.
“Jadi saya dulu menulis dalam Bahasa Indonesia sebanyak 20 sastra. Kemudian diserahkan kepada Prof. Kim dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Korea. Prof Kim juga menulis dalam Bahasa Korea dan Prof. Kim sendiri menerjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Tapi saya cek juga kosakatanya, bahasanya saya perbaiki seperti layaknya bahasa yang dimengerti oleh orang Indonesia dan ada editornya juga. Setelah itu disatukan, kemudian dicetak,” jelas Dr. Senny.
Buku Pertama Sastra Indonesia-Korea
Prof. Kim Young Soo menuturkan buku ini artinya bahwa penyair Senny melihat Korea dengan mata Indonesia. Dr. Senny menggambarkan Korea dan menampungnya dalam suatu puisi. Kemudian Prof. Kim melihat Indonesia dengan mata Korea yang dirinya tampung dalam 20 puisi tentang Indonesia. Jadi terdapat 40 puisi dalam buku tersebut. Prof. Kim mengatakan buku ini merupakan buku pertama kali dalam hubungan sastra Indonesia-Korea.
“Ibu Senny adalah seorang ahli di bidang cross culture understanding di Indonesia. Jadi setahun yang lalu saya sama Bu Senny sepakat dalam waktu dekat, kami akan membuat dan menerbitkan sebuah antologi berlandaskan pemandangan yang tadi cross culture understanding,” terang Prof. Kim.

Wakil Rektor Bidang Penelitian, Inovasi, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Kewiraswastaan dan Dana Usaha Unpas Prof. Dr. H. M. Budiana, S.IP., M.Si. dalam acara ini membacakan puisi karya Dr. Senny yang berjudul “Antara Jakarta dan Seoul”.

Kemudian setelah launching buku dilanjutkan dengan seminar internasional yang mendatangkan Guru Besar dari Korea untuk menjadi pemateri. Prof. Yoon Jeong Seop, Ph.D menyampaikan materi mengenai “Space Production on Stage and Video,” dan Prof. Moon Chang Yeob Ph.D menyampaikan materi mengenai “Experinces for Korea’s New Town Development and Some Suggestions for New Capital City in Indonesia (IKN)”. (Rani)
