BANDUNG, unpas.ac.id — Guna meningkatkan kualitas proposal penelitian dan mendorong hilirisasi riset di lingkungan kampus, Universitas Pasundan (Unpas) menyelenggarakan workshop “Strategi dan Kiat-Kiat Penulisan Proposal Skema Dasar, Penelitian Terapan, dan Sinergi (Skema Hilirisasi Riset Berbasis Transfer Teknologi Terintegrasi)” tahun 2026.
Workshop digelar di Aula Mandalasaba Ir. H. Djuanda, Kampus II Unpas Tamansari, Rabu (10/12/2025). Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada dosen mengenai penyusunan proposal yang baik, penguatan budaya penelitian, serta strategi hilirisasi riset agar berdampak bagi masyarakat dan dunia industri.

Ketua LPPM Bidang Penelitian Unpas, Prof. Dr. Hj. Erni Rusyani, S.E., M.M., menyampaikan bahwa tahun ini Penelitian Dosen Pemula (PDP) sudah dapat dilakukan oleh cluster utama. Ia menambahkan, terdapat puluhan dosen Unpas juga yang lolos pada program penelitian fundamental.
“Selain penelitian tersebut, pada kesempatan ini juga akan disampaikan mengenai hilirisasi. Semoga peserta dapat saling berbagi dan berdiskusi sehingga mampu menajamkan proposal masing-masing. Penulisan proposal sudah dibuka hingga 29 Desember 2025,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, PKM dan Dana Usaha, Prof. Dr. H. M. Budiana, S.I.P., M.Si., menegaskan pentingnya kegiatan workshop bagi peningkatan mutu riset dosen, terutama dosen muda.
“Momentum ini harus memperkuat semangat melakukan riset. Saya titip pesan agar mulai menggali riset yang mengangkat nilai-nilai kepasundanan dan kesundaan,” ucapnya.

Moderator sekaligus Kepala Unit Rumah Jurnal, Publikasi Ilmiah, dan HAKI Unpas, Prof. Dr. Eng. Yonik Meilawati Yustiani, S.T., M.T., memandu sesi materi yang disampaikan oleh narasumber yaitu Dekan Fakultas Hukum Unpas, Prof. Dr. Anthon Fredy Susanto, S.H., M.Hum. dan Dekan Fakultas Teknik Unpas, Prof. Dr. Ir. H. Yusman Taufik, M.P.
Pada sesi pertama, Dekan Fakultas Hukum Unpas, Prof. Dr. Anthon Fredy Susanto, S.H., M.Hum., yang membawakan materi “Bantuan Dana Penelitian Perguruan Tinggi” menyoroti pentingnya budaya penelitian di perguruan tinggi.
“Jika presentase penelitian masih terbatas, maka dampaknya terhadap perguruan tinggi juga terbatas. Budaya penelitian harus dibentuk dan seluruh civitas harus memiliki visi yang sama,” jelasnya.
Prof. Anthon juga memaparkan delapan tahapan pengelolaan DRTPM serta tips penyusunan proposal, meliputi rekam jejak, urgensi penelitian, metode, luaran, penyusunan anggaran, dan ketepatan referensi.

Kemudian pada sesi kedua Dekan Fakultas Teknik Unpas, Prof. Dr. Ir. H. Yusman Taufik, M.P., memaparkan materi “Hilirisasi Riset Prioritas – Sinergi”. Prof. Yusman menjelaskan bahwa Skema Hilirisasi Riset Berbasis Transfer Teknologi Terintegrasi bertujuan mendorong kerja sama berkelanjutan antara perguruan tinggi dan mitra, serta mempercepat pemanfaatan hasil riset dalam bentuk inovasi sosial maupun komersial.

Program ini mencakup pendanaan padanan dan dua fokus skema: inovasi sosial (1 tahun, dengan mitra instansi pemerintah daerah) dan inovasi komersial (2 tahun, dengan mitra DUDI skala mikro atau kecil, dibuktikan NIB). Prof. Yusman juga menekankan pentingnya memahami persyaratan administratif, susunan tim, serta trik reviewer agar proposal dapat menarik dan memenuhi standar penilaian.
Workshop ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas proposal penelitian dosen Unpas, memperkuat budaya riset, dan mendorong lahirnya inovasi yang berdampak bagi masyarakat maupun dunia industri. (Rani)
