BANDUNG, unpas.ac.id– Gelombang demonstrasi masih berlanjut, setelah aksi pada Jumat (28/8) lalu, mahasiswa Universitas Pasundan kembali menggelar aksi unjuk rasa ke Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (1/9/2025).
Aksi lanjutan ini melibatkan ratusan mahasiswa Unpas dari berbagai jurusan dan fakultas, konsolidasi dikomandoi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unpas. Tak hanya itu, sejumlah mahasiswa dari kampus lain juga turut bergabung dalam aksi tersebut.
Wakil Rektor Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, Alumni, Agama, dan Budaya (Belmawabud) Unpas Prof. Dr. Cartono, M.Pd., M.T. menyampaikan pesan dan arahan secara langsung kepada para mahasiswa didampingi Kepala Biro Belmawabud Rd. Hj. Iin Martina, S.H. di Kampus II Unpas, Jalan Tamansari Nomor 4-8, Kota Bandung.

Pesan dan Arahan Wakil Rektor Belmawabud
Prof. Cartono menegaskan, bahwa mahasiswa memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi rakyat, serta mengawal proses demokrasi yang sedang berlangsung saat ini.
Ia menyampaikan kepercayaannya kepada para mahasiswa Unpas untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada pemerintah demi memperjuangkan rakyat, serta menjadi pelopor dalam pergerakan mahasiswa yang solid dan konstruktif.
“Berada di tengah-tengah semangat mahasiswa, saya berpesan segala bentuk aspirasi harus disuarakan dengan cara yang damai dan tidak melanggar hukum,” paparnya.
Hal yang ditekankan kepada mahasiswa saat berada di lokasi aksi yakni harus tetap berada dalam garis perjuangan, istiqomah berjuang bersama rakyat, menjaga ketertiban, dan saling menjaga satu sama lain.

Pentingnya penyampaian kritik yang didasarkan pada pemahaman mendalam, disampaikan secara proporsional dan konstruktif agar dapat diterima dan didengar oleh pemerintah. Menurutnya, cara penyampaian aspirasi yang baik akan memperkuat posisi mahasiswa dalam dialog demokrasi.
“Semoga para mahasiswa diberikan kelancaran, keselamatan, dan harus kembali ke kampus sebelum adzan magrib,” ujarnya.
Tuntutan Mahasiswa
Presiden Mahasiswa BEM KM Unpas Ridho Dawam M. menyampaikan ada tiga hal yang ingin disuarakan dalam unjuk rasa hari ini. Menurutnya, masih banyak aspirasi-aspirasi masyarakat yang belum terpenuhi.

“Kami menyoroti rencana kebijakan tunjangan anggota DPR yang melejit di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja dan menimbulkan kontroversi,” ungkapnya.
Meski telah mendapat respons dari pemerintah mengenai rencana pencabutan kebijakan tersebut, hal lain yang menjadi poin tuntutan pada aksi kali ini yakni reformasi Polri serta reshuffle atau perombakan kabinet yang didasarkan pada objektivitas penilaian kinerja.
“Aksi ini merupakan bentuk konsistensi gerakan mahasiswa, bersatu bersama seluruh elemen masyarakat dalam rangkaian proses mengawal demokrasi,” tutupnya. (RicoB)
