BANDUNG, unpas.ac.id – Sebelum menyandang gelar sarjana teknik dari Universitas Pasundan 2017 lalu, Aldian Rahmanto tidak pernah berpikir bisa mengabdi dan menjadi bagian Korps Bhayangkara. Terlebih, alumni Teknik Informatika asal Purwakarta ini pernah gagal masuk penerimaan bintara ketika ia baru lulus SMA.
Namun, garis hidupnya berkehendak lain. Usai diwisuda pada Februari 2017, sembari mencari informasi lowongan kerja, Aldi mencoba peruntungan dan mendaftarkan diri di Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS).

SIPSS merupakan lembaga yang melaksanakan proses penerimaan anggota Polri dari lulusan sarjana dengan pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda). Gayung bersambut, Aldi lolos seleksi wilayah di Polda Jabar hanya beberapa minggu setelah dikukuhkan sebagai wisudawan. Ia bersama ratusan calon siswa lainnya berhak melanjutkan tes di tahap pusat, tepatnya di Sepolwan Tangerang.
Untuk diketahui, SIPSS berbeda dengan penerimaan Taruna Akpol lulusan SMA. Lama pendidikan di SIPSS hanya enam bulan karena sebelumnya sudah menempuh jenjang sarjana, sedangkan Taruna Akpol empat tahun. Tetapi, output-nya sama, setelah lulus akan memperoleh pangkat Ipda.
“Saya memutuskan untuk mendaftar karena saat itu sarjana Teknik Informatika menjadi salah satu yang dibutuhkan. Kebetulan posisinya sesuai dengan konsentrasi yang saya ambil, yaitu multimedia. Akhir Maret 2017, saat pengumuman kelulusan, 75 orang dinyatakan lolos dan berangkat pendidikan ke Akademi Kepolisian,” jelasnya, Rabu (1/9/2021).
Selama pendidikan, Aldi belajar dasar-dasar ilmu kepolisian. Ia juga menjalani pembinaan fisik, berlatih bela diri, hingga melakukan simulasi lima fungsi teknis kepolisian, yaitu intel, sabhara, reserse, bhabinkamtibmas, dan lalu lintas.
Setelah digembleng enam bulan dan lulus dengan pangkat Ipda, Aldi ditempatkan di Biro Multimedia Divisi Humas Mabes Polri. Ia beserta segenap jajaran di divisi yang sama bertugas mengelola media sosial Divisi Humas Polri. Aldi bertugas membuat desain maupun video yang kreatif dan inovatif guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Saya bersyukur karena bisa bekerja sesuai bidang yang disukai. Tantangannya, saya harus mampu mengidentifikasi konten seperti apa yang bisa menarik masyarakat, terutama generasi milenial. Apalagi, divisi kami menjadi perpanjangan tangan dalam menyampaikan kebijakan pemerintah,” terangnya.
Saat ini, Divisi Humas Polri tengah menggelorakan gerakan memakai masker dan vaksinasi bertajuk ‘Ayo Pakai Masker dan Ayo Segera Vaksin’ mengikuti arahan Kapolri. Melalui desain yang dibuatnya, Aldi berperan penting menyampaikan ajakan positif tersebut kepada masyarakat.
“Untuk menarik atensi masyarakat, kami selalu mengedepankan konten yang bernuansa milenial, tidak kaku, dan mudah di mengerti. Selain itu, Divisi Humas Polri juga membuat animasi Polisi Presisi, konten edukasi PON XX Papua yang akan digelar Oktober mendatang, dan kebijakan perpanjangan PPKM,” lanjut Aldi.
Kurang lebih empat tahun menjadi insan Bhayangkara, Aldi kini mengisi jabatan sebagai Perwira Administrasi Sub Bagian Desain Grafis (Pamin Subbag Desain Grafis) di Bagian Produk Kreatif, Biro Multimedia Divisi Humas Polri.
“Biro Multimedia baru dibentuk saat angkatan saya dilantik dan Alhamdulillah saya dipercaya mengisi jabatan tersebut. Bisa dibilang, saya ikut membesarkan bidang ini. Sejauh ini, saya menikmati profesi saya karena sesuai dengan ketertarikan saat kuliah,” ujarnya.

Aldi menekankan kepada adik-adik tingkatnya, bahwa berkarier di kepolisian tak hanya berkutat di lapangan atau menangani kejahatan. Lulusan dari berbagai disiplin ilmu bisa berkiprah di kepolisian sesuai jurusannya dan bekerja di balik meja.
“Seperti saya, lulusan IT ternyata tidak melulu di perusahaan. Terpenting, apapun pekerjaan kalian, ingatlah untuk selalu meningkatkan etos kerja. Kita harus terus belajar supaya berkembang dan tidak monoton. Saya juga banyak belajar di sini, mempelajari teknik yang belum dikuasai, wawasan akan bertambah seiring waktu,” tutupnya. (Reta)*