BANDUNG, unpas.ac.id – Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis (Himabi) Universitas Pasundan bersama IMABI (Ikatan Mahasiswa Administrasi Bisnis Indonesia) dan AIABI (Asosiasi Ikatan Administrasi Bisnis Indonesia) melakukan kunjungan ke DPR RI untuk membahas kondisi UMKM yang digadang-gadang menjadi penyokong Indonesia maju, Selasa (19/3/2024).
Kunjungan tersebut disambut oleh anggota Komisi XI, Puteri Anneta Komarudin. Dalam kunjungannya, delegasi mahasiswa berdiskusi soal potensi kolaborasi untuk mendukung pengembangan UMKM dan bisnis mahasiswa.
Sekjen IMABI yang juga mahasiswa Administrasi Bisnis Unpas, Nurul Meilani Anggraeni menyebut, topik diskusi sengaja difokuskan pada UMKM, karena UMKM berperan signifikan dalam mendorong perkembangan ekonomi nasional.
Berkat UMKM, angkatan kerja di Indonesia dapat terserap dengan baik, sehingga memutus rantai pengangguran. Produk UMKM tidak hanya dinikmati konsumen lokal, namun juga mancanegara, sehingga UMKM turut meningkatkan PDB Indonesia.
Nurul melihat, kemajuan teknologi, salah satunya dengan hadirnya e-marketplace memudahkan UMKM untuk bisa berekspansi. Terlebih, Kemenparekraf juga tengah mengoptimalkan potensi pariwisata Indonesia dan mencoba membangun ekosistem bisnis di lokasi wisata yang diharapkan dapat berpengaruh ke semua lini, termasuk UMKM.
“Untuk itu, kami (Himabi, IMABI, AIABI, dan anggota Komisi XI DPR RI) melalui program IMABI Social Responsibility berupaya menjawab permasalahan yang dihadapi UMKM dengan menawarkan solusi dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, maupun dukungan fasilitas. Diharapkan, UMKM dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dan mampu berkembang,” katanya.
Selain itu, akan ada workshop kolaborasi yang menyasar bisnis mahasiswa. Mahasiswa yang telah memiliki bisnis akan diinkubasi oleh IMABI untuk mendapatkan mentoring, upgrade pengetahuan, dan membentuk mental entrepreneur muda yang tangguh, agar bisnis mereka bisa berkembang dan melahirkan ekosistem bisnis yang baik.
Peran Organisasi Mahasiswa
Sebagai Sekjen IMABI, Nurul memandang organisasi mahasiswa seperti Himabi memiliki peran penting, sebab di masa mendatang, mahasiswa diproyeksikan untuk menjadi pelaku UMKM dan meningkatkan pembangunan ekonomi nasional.
“Sebelum terjun langsung ke lapangan (sebagai pelaku UMKM), mahasiswa memerlukan skill dan pengetahuan yang di antaranya dapat diperoleh melalui keikutsertaan di organisasi mahasiswa. IMABI yang mewadahi Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis/Niaga se-Indonesia mencoba memberikan relasi nasional dan menyediakan inkubator bisnis, agar bisnis mahasiswa bisa terus bertumbuh dan berkembang,” sambungnya.
Kendati demikian, menurut Nurul, peran mahasiswa dalam membangun ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan masih belum begitu baik. Banyak mahasiswa yang menjadikan bisnis atau usaha sebagai pilihan terakhir ketika mereka tidak diterima di dunia kerja atau bidang lainnya.
Padahal, menjadi entrepreneur sangat potensial dan bonafit bagi mahasiswa di masa depan. Untuk itu, ia memandang perlu ada kolaborasi dengan beberapa pihak untuk meningkatkan motivasi mahasiswa.
“IMABI mengupayakan kolaborasi dengan pemerintah, akademisi, praktisi, influencer bisnis, dan mahasiswa pada kegiatan workshop nasional yang diagendakan April mendatang di Unpas,” jelasnya.
Ia berharap, setelah berdiskusi dengan anggota Komisi XI DPR RI, langkah-langkah konkret bisa segera diimplementasikan melalui program-program yang telah disebutkan sebelumnya.
“Dengan memperkuat sektor UMKM, akan terwujud pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kualitas dan daya saing UMKM di Indonesia semakin meningkat, lalu mahasiswa yang terlibat juga bisa termotivasi untuk berperan aktif dalam pengembangan UMKM, bahkan menjadi pelaku UMKM,” tandasnya. (Reta)**
