BANDUNG, unpas.ac.id – Dinamika penduduk di perkotaan yang begitu cepat tak jarang menimbulkan kejenuhan dan stres yang akan mengganggu kehidupan masyarakat.
Stres menjadi stigma yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kota yang digambarkan penuh kejenuhan dan monoton. Masyarakat kota juga dipandang sebagai masyarakat soliter yang cenderung individualis.
Sikap individualis ini secara tidak langsung dapat menimbulkan hambatan bagi individu tersebut.
Individu yang tertutup dan penyendiri sangat rentan terkena masalah sosial psikologis seperti stres, depresi, dan gangguan mental lainnya, sehingga perlu mendapat perhatian dan penanganan serius agar tidak menjadi permasalahan besar.
Misalnya melalui layanan sosial psikologis, di antaranya konseling, terapi psikososial, dan sebagainya.
Menyadari hal itu, prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP Universitas Pasundan bekerja sama dengan Yayasan Rinjani (YARI) yang bergerak di bidang konseling personal dan bisnis.
YARI diketuai Dosen Kesos Unpas yang juga Sekretaris Lembaga Penelitian Unpas Dr. Yuce Sariningsih, M.Si. Lewat kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, prodi Kesos Unpas dan YARI mengembangkan layanan konseling menggunakan platform digital, yaitu e-Counseling.
Layanan e-Counseling ditujukan untuk mengatasi masalah personal (psikososial) dan bisnis (pengembangan usaha yang dilakukan oleh klien penerima PKH dan sejenisnya).
Proses layanan konseling dimulai dengan mendaftar di laman https://e-counseling.rinjanifoundation.web.id/. Calon klien yang membutuhkan konseling akan ditangani langsung oleh pekerja sosial profesional yang telah tersertifikasi oleh Kementerian Sosial.
“YARI menyadari bahwa masyarakat membutuhkan layanan yang cepat dan bisa diakses kapan saja. Maka dari itu, YARI membuat layanan e-Counseling untuk mempermudah masyarakat,” ujar Ketua YARI Dr. Yuce Sariningsih, M.Si.
Selain konseling, YARI juga menawarkan layanan terapi psikososial, hipnoterapi, analisis grafologi, dan pendampingan usaha mikro.
Pengembangan Praktik Pekerja Sosial
Sementara itu, Ketua Pelaksana PKM Kesos FISIP Unpas Uga Pratama Gunawan, S.Tr.Sos., Sp.PSA. menuturkan, kerja sama ini merupakan upaya pengembangan praktik pekerjaan sosial.
Sejak disahkannya UU No. 14 Tahun 2018 tentang Pekerja Sosial, para praktisi pekerjaan sosial di Indonesia yang digawangi Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) berlomba-lomba untuk memberikan kualitas layanan pekerjaan sosial untuk memperkenalkan praktik pekerjaan sosial kepada masyarakat.
“Prodi Kesos FISIP Unpas sebagai salah satu penyelenggara pendidikan tinggi kesejahteraan sosial di Indonesia ikut terlibat dalam usaha pengembangan profesi pekerjaan sosial agar semakin maju dan dikenal luas oleh masyarakat,” jelasnya.
Hadirnya layanan e-Counseling diharapkan dapat memberikan alternatif kepada masyarakat dalam memperoleh layanan pertolongan profesional untuk menyelesaikan masalah psikososial.
“YARI juga sangat terbuka bagi mahasiswa yang ingin magang, tidak hanya dari prodi Kesos, tapi Psikologi, Bimbingan Konseling, dan sebagainya yang masih berkaitan, supaya kemampuan dan pengetahuannya terasah,” tutupnya. (Reta)**
