
BANDUNG, unpas.ac.id – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dianugerahi gelar kehormatan Pinisepuh “Wastu Jana Parakrama” dari Paguyuban Pasundan, Senin (29/8/2022).
Gelar tersebut diberikan kepada Jenderal Dudung sebagai wujud penghormatan atas keberaniannya dalam melaksanakan tugas. Gelar Pinisepuh Paguyuban Pasundan juga menandakan tokoh yang dihormati, dikagumi, dan dituakan.
Prosesi penganugerahan ditandai dengan penyematan iket Sunda oleh Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. Kegiatan yang dibarengi dengan kuliah kebangsaan ini merupakan rangkaian Milangkala ke-109 Paguyuban Pasundan.

“Kami bangga memiliki putra Sunda yang menjadi petinggi di TNI AD. Kami telah mempersiapkan penganugerahan gelar kehormatan ini sejak lama, semoga menjadi amanah,” tutur Prof. Didi.
Prof. Didi berharap, Pinisepuh Paguyuban Pasundan turut ambil peran dalam menangani krisis solidaritas suku bangsa, krisis penggunaan bahasa Sunda, krisis simbol kesundaan, dan krisis kepemimpinan informal.
“Paguyuban Pasundan tentu sudah menggarap hal-hal ini walaupun hanya sebagian kecil dari usaha besar yang dilakukan pemerintah Jawa Barat. Mudah-mudahan ke depan bisa kita kolaborasikan bersama,” tambahnya.

Jenderal Dudung mengapresiasi dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan Paguyuban Pasundan. “Pemberian gelar Pinisepuh ini merupakan suatu kehormatan sekaligus amanah yang harus saya pertanggungjawabkan,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kiprah Paguyuban Pasundan yang konsisten menjunjung visinya untuk memerangi kebodohan melalui 120 lembaga pendidikan dasar menengah dan empat perguruan tinggi.
Jadi inspirasi pengadaan kurikulum pendidikan Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas tambahan gelar kehormatan Pinisepuh Wastu Jana Parakrama dan puluhan gelar adat lainnya.
Belum lama ini, kiprah KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam memberantas radikalisme juga diapresiasi satuan elite Civil Military Operations Regiment (CMOR) Filipina lewat gelar ‘Combat Kagitingan Badge’ dan dalam waktu dekat akan diundang ke AS untuk agenda serupa.

“Ini adalah sebuah kehormatan yang belum tentu bisa didapatkan semua individu. Tandanya, ada pencapaian luar biasa dari tokoh asal Tatar Pasundan,” katanya.
Pemprov Jabar, lanjut dia, terinspirasi kiprah KSAD untuk menyisipkan kurikulum antiradikalisme dan antiterorisme di Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemprov Jabar akan menanamkan sikap antiradikalisme dan antiterorisme secara multidimensi.
“Kami mengundang perwira KSAD untuk menjadi inspektur upacara agar pemahaman tentang antiradikalisme dan antiterorisme menetes kepada anak-anak yang nantinya akan jadi penerus Jabar,” terangnya. (Reta)**
