
BANDUNG, unpas.ac.id – Dalam rangka meningkatkan kapasitas profesionalisme dosen, Universitas Pasundan melalui Pusat Pengembangan dan Peningkatan Aktivitas Instruksional (P3AI) menyelenggarakan Diklat Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) Batch 2 yang akan berlangsung 6-11 September 2021 secara daring.
Sebelumnya, Unpas telah menggelar Diklat Pekerti Batch 1 pada 23-27 Agustus 2021 yang diikuti 300 peserta. Berdasarkan laporan Ketua P3AI dan Pelaksana Diklat Pekerti Dr. Cartono, S.Pd., M.Pd., MT., jumlah peserta batch kedua meningkat sebanyak 124 orang.
“Keseluruhan peserta Diklat Pekerti Batch 2 mencapai 424 orang dari 161 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Mereka adalah dosen muda yang beberapa tahun kemudian akan merancang dan mendesain kurikulum perguruan tinggi guna mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya pada Pembukaan Diklat Pekerti Batch 2, Senin (6/9/2021).
Perlu diketahui, Unpas merupakan satu-satunya PTS di bawah LLDIKTI Wilayah IV yang lolos seleksi penyelenggara Diklat Pekerti/AA. Sistem pelaksanaan yang membedakan Diklat Pekerti/AA di Unpas dengan institusi lain yaitu kombinasi penggunaan Zoom dan Learning Management System (LMS) sebagai media diklat.
“Instruktur Diklat Pekerti Batch 2 Unpas berjumlah 60 orang, fasilitator 23 orang, dan helpdesk 14 orang. Peserta dibagi dalam 14 kelas yang maksimal berisi 30 orang. Instruktur pengampu mata diklat akan memberikan materi kepada 60-66 peserta dari dua kelas,” lanjutnya.
Di penghujung kegiatan, peserta akan dikelompokkan kembali ke dalam kelas kecil dengan metode peer teaching, masing-masing 10 orang per kelas. Mekanisme demikian disusun agar Unpas dapat menghadirkan pelaksanaan diklat sesuai dengan standar dan mutu yang berlaku.
Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU turut menyambut peserta dan secara resmi membuka Diklat Pekerti Batch 2. Ia menyampaikan, diklat berikutnya rencananya digelar Oktober 2021 mendatang.
“Diklat selanjutnya Insya Allah dilaksanakan Oktober dan pesertanya sudah menunggu antrean. Di samping Pekerti, kita juga akan mengembangkan pelatihan Applied Approach (AA) untuk dosen senior,” terangnya.
Rektor mengimbau kepada peserta untuk mengikuti prosedur diklat, memenuhi presensi, dan melaksanakan tugas sebaik mungkin agar memperoleh hasil yang diharapkan. Terlebih, sertifikat Pekerti sangat bermanfaat untuk sertifikasi dosen dan jabatan fungsional.
Hadir pula Sub Koordinator Tenaga Pendidik dan Kependidikan LLDIKTI IV Gina Indriani, S.Si., M.T mewakili Plt. Kepala LLDIKTI IV Ir. Dharnita Chandra, M.Si. Ia menekankan, dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, Diklat Pekerti penting untuk mewujudkan tiga kompetensi utama dosen.
“Dosen harus mampu merancang proses pembelajaran, melaksanakan pembelajaran secara efektif, dan melakukan evaluasi pembelajaran. Dosen diharapkan memiliki penguatan karakter untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan SDM,” katanya.
Pembukaan Diklat Pekerti Batch 2 ditutup dengan pembekalan nilai-nilai karakter dosen yang bersumber dari agama dan budaya Sunda sebagai komponen penyokong budaya nasional oleh Ketum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si.
Tiga poin utama yang digarisbawahi meliputi karakter beragama, berbudaya, dan berilmu. Dosen wajib memiliki kecerdasan spiritual, sebab agama menjadi acuan dalam seluruh aspek kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan bernegara.
“Untuk menjadi dosen yang berbudaya, perlu ada kecerdasan emosional sebagai simbol kesetaraan, kemodernan, dan integrasi, agar terwujud pribadi yang ramah, santun, dan toleran. Selain itu, mempunyai kecerdasan intelektual dan artifisial, mementingkan kekuatan nalar, serta dapat melakukan perubahan sistem dogmatika kontemporer,” tutupnya. (Reta)*
