BANDUNG, unpas.ac.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapak Alam dan elemen program studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik (FT) Universitas Pasundan menandatangani pakta integritas Deklarasi Damai Tanpa Syarat sebagai respons dan upaya untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di antara keduanya.
Deklarasi berlangsung di Aula H. Hasan Mustofa, Kampus Setiabudi, Kamis (25/1/2024). Pasca deklarasi, keduanya memastikan akan menjalin hubungan baik, serta siap menyosialisasikan poin-poin deklarasi yang disepakati kepada anggota, alumni, dan pihak-pihak terkait.
Deklarasi damai diinisiasi oleh Mapak Alam dan disikapi secara positif oleh alumni, Federasi Mahasiswa FT, dan Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin. Sebelum penandatanganan pakta integritas, deklarator Mapak Alam (Andri Gumilar Ramadani & Andi Juanda) dan deklarator Teknik Mesin (Dian Wahyudi & Albert Zukri) mengulas kembali awal mula terjadinya konflik dan masing-masing menginginkan adanya langkah konkret untuk menyudahi konflik tersebut.

Salah satu deklarator Mapak Alam, Andri mengatakan, keinginan Mapak Alam untuk berdamai dilandasi tekad menciptakan lingkungan kampus yang kondusif dan mengantisipasi hal-hal di luar kendali. Andri menegaskan, melalui Deklarasi Damai Tanpa Syarat, pengembangan bakat dan potensi mahasiswa di bidang akademik dan nonakademik bisa lebih optimal tanpa terhalang konflik internal.
“Hari ini, kita belajar untuk menerima dan memaafkan apa yang telah terjadi di masa lalu. Saatnya melangkah ke depan, mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan. Memang betul kita menginginkan perdamaian, karena kita tidak mau membiarkan konflik ini terus-menerus terjadi, hingga menghalangi kemajuan dan pencapaian bersama,” tegasnya.
Diketahui, prodi Teknik Mesin memiliki unit kegiatan yang mewadahi pecinta alam, yakni Torak Rimba yang aktivitasnya sama dengan UKM Mapak Alam di tingkat universitas. Meski banyak dinamika menuju disepakatinya deklarasi, namun kedua pihak akhirnya menyadari bahwa konflik hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan dan memutuskan untuk fokus pada solusi konstruktif yang dampaknya bisa dirasakan banyak pihak.
Deklarator Teknik Mesin, Albert, juga menuturkan hal yang sama. Ia mengapresiasi langkah besar Mapak Alam. Ia khawatir, jika tidak ada deklarasi damai yang diperkuat dengan penandatanganan pakta integritas, konflik akan mengakar dan menjadi doktrin negatif bagi mahasiswa atau anggota Mapak Alam.

Dukungan dari Pimpinan
Rektor Unpas Prof. Dr. H. Azhar Affandi, S.E., M.Sc., Warek Bidang Belmawabud Dr. Cartono, M.Pd., M.T., Dekan FT Prof. Dr. Ir. Yusman Taufik, M.P., Kaprodi Teknik Mesin Dr. Ir. Sugiharto, M.T., turut hadir dan menandatangani pakta integritas. Para pimpinan berharap, di masa depan, tidak ada lagi konflik serupa. Lembaga kemahasiswaan dan prodi/fakultas mestinya saling berkolaborasi menghasilkan terobosan yang inovatif.
Rektor bersyukur karena bisa menyaksikan deklarasi damai yang menurutnya menjadi kado terindah di dua bulan pertama kepemimpinannya. Rektor menegaskan, untuk membangun perguruan tinggi yang berkualitas, mesti ada kolaborasi dan partisipasi aktif dari seluruh civitas akademika, termasuk alumni dan lembaga kemahasiswaan.
“Tidak ada batas bagi siapa pun yang ingin memberikan masukan dan saran-saran yang baik demi kemajuan Unpas. Alih-alih berselisih, lebih baik kita menyumbangkan pemikiran dan memaknai kembali trilogi silih asah, silih asih, dan silih asuh untuk mencegah permasalahan, karena kita satu keluarga di bawah naungan yang sama; Universitas Pasundan,” tuturnya.

Sementara itu, Warek Bidang Belmawabud Dr. Cartono, M.Pd., M.T. menekankan, lembaga kemahasiswaan harus menjadi taman yang subur bagi tumbuh kembangnya bakat mahasiswa. Ia menilai, jika lembaga kemahasiswaan dikembangkan dengan baik, maka akan menghasilkan kontribusi yang baik pula.
“Siapa pun yang hadir pada Deklarasi Damai Tanpa Syarat ini wajib bertanggung jawab untuk mengamalkan hasil dan keputusan yang tertuang dalam pakta integritas, serta berkewajiban untuk menyosialisasikannya,” tutupnya. (Reta)**
