BANDUNG, unpas.ac.id – Tenaga kependidikan (tendik) Universitas Pasundan yang tergabung dalam Unpas Archery Club sukses memboyong 1 emas, 2 perak, dan 2 perunggu di kejurnas panahan STKIP Pasundan Archery Open III, 15 – 17 Juli 2022.
Unpas menurunkan 10 atlet putra dan 2 atlet putri pada kategori Barebow 18m dan Barebow Group Mix. Meski dihadapkan dengan atlet-atlet yang jam terbangnya jauh lebih tinggi, namun atlet Unpas mampu mengukuhkan diri sebagai juara dan menyingkirkan sekitar 120 peserta.
Peraih medali emas kategori Barebow Group Mix, Ecep Mumun mengatakan, kunci kemenangannya tidak terlepas dari keseriusan dan keuletannya dalam menjalankan program latihan, baik secara mandiri maupun bersama pelatih. Di samping itu, ia mencoba tampil lepas dan fokus.
“Kemarin venue di area indoor, jadi sangat terbantu karena tidak perlu khawatir pengaruh angin, cuaca, atau pencerahan. Tapi memang jauh lebih sulit karena target panahnya kecil,” tuturnya, Kamis (21/7/2022).
Fokus dan konsentrasi
Juara III kategori Barebow Group Mix Nenna Mutiarasari Rusanty menuturkan, sedikitnya terdapat empat teknik dasar yang mesti diperhatikan dalam memanah, yaitu sikap atau cara berdiri (stance), menarik tali busur (drawing), membidik target (aiming), dan melepas panah (release).
“Selain memperhatikan teknik dasar, yang paling utama saat bertanding adalah fokus dan konsentrasi. Kadang kita tiba-tiba gugup karena ada hal-hal di luar kontrol yang membuyarkan konsentrasi. Ini masih kita coba minimalkan,” ujarnya.
Nenna melanjutkan, hal tersebut menjadi catatan tersendiri bagi tim. Ke depan, Unpas Archery Club akan lebih intens berlatih, mengatur fokus dan konsentrasi, serta menambah latihan fisik seperti push up untuk melatih kekuatan otot bahu.
“Dalam waktu dekat, kita bersiap mengikuti kejuaraan tingkat nasional di UGM atau Sentul. Latihannya harus semakin rutin, bagi waktu di sela-sela kesibukan kerja,” tambahnya.
Unpas Archery Club terbuka bagi mahasiswa
Kendati baru debut di kejuaraan panahan sejak awal 2022, namun nama Unpas Archery Club mulai dikenal dan diperhitungkan di kalangan pecinta panahan. Menurut Ecep, capaian tersebut cukup menggembirakan.
Tidak hanya untuk karyawan, Unpas Archery Club yang diketuai Wakil Rektor II Dr. Ir. Yudi Garnida, MP. kini juga terbuka bagi mahasiswa yang memiliki minat di cabor panahan. Tidak ada pola rekrutmen atau kriteria khusus, siapa pun diperkenankan bergabung.
“Nanti bakal dilatih, yang penting tertarik dulu dengan cabornya. Kalau teknik dasar sudah bisa, pasti skill terus meningkat. Jangan lupa niat untuk berkontribusi, memperbanyak jam terbang, dan menambah pengalaman agar mental terasah, ” jelas Ecep.
Anggota Unpas Archery Club juga siap meminjamkan busur panah kepada mahasiswa yang tertarik tetapi belum memiliki peralatan. Saat ini, Unpas Archery Club baru menekuni jenis Barebow (busur sederhana).
“Barebow justru gampang-gampang susah karena mengandalkan feeling. Tapi tidak menutup kemungkinan kita menambah jenis lain, seperti Standar Nasional, Compound Bow, dan sebagainya. Lebih banyak yang ditekuni, lebih besar kemungkinan juara umum,” lanjutnya.
Ecep dan Nenna berharap, banyak mahasiswa yang tertarik bergabung ke Unpas Archery Club dan membawa bendera Unpas di berbagai kejuaraan bergengsi.
“Kita latihan rutin setiap Sabtu di basement Kampus Tamansari. Mahasiswa yang mau join, bisa langsung datang ketika jadwal latihan. Mudah-mudahan kita bisa segera memiliki tempat latihan dengan medan yang proper,” harapnya. (Reta)**