Bupati Majalengka, Sutrisno, meraih gelar doktor Ilmu Manajemen dengan yudisium cumlaude, di Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung. Sidang terbuka promosi doktor Sutrisno dilaksanakan Senin 23 Januari 2017 di aula Pascasarjana Universitas Pasundan Jl. Sumatera 41 Bandung, dipimpin Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom dengan promotor Prof. Dr. HM Sidik Priadana, MS dan Co Promotor Prof. Dr. H. Azhar Affandi, SE., M. Sc.
Sutrisno berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Peranan Kepemimpinan Kepala Daerah dalam Mengefektifkan Desentralisasi Fiskal untuk Meningkatkan Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat”.
Sidang dihadiri Sekda Pemprov Jabar Dr. Iwa Karniwa dan ratusan pejabat Pemkab Majalengka serta keluarga dan kerabat Sutrisno sehingga ruang sidang penuh sesak hingga ke koridor dan tempat lainnya. Saking padatnya pengunjung, Pemkab Majalengka memasang monitor televisi di ruang sidang yang dapat disaksikan oleh hadirin hingga di lantai 7 gedung Pascasarjana Universitas Pasundan.
Dalam disertasinya, Sutrisno antara lain mengemukakan, kebijakan otonomi daerah yang mendesentralisasikan kewenangan pemerintah kepada pemerintah daerah tidak dapat dilepaskan dengan aspek desentralisasi fiskal. Namun ketika otonomi daerah diaplikasikan, ada permasalahan pada desentralisasi fiskalnya, tidak seimbang antara desentralisasi kewenangan dengan desentralisasi keuangan, atau ada fiskal gap.
Pada situasi fiskal gap ada dan kekuatan utama fiskal daerah dari pendapatan asli daerah masih rendah, maka desentralisasi fiskal tidak dapat maksimal menghasilkan sumber pendanaan pembangunan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Di sini diperlukan peran kepemimpinan Kepala Daerah sebagai leader dalam menutup fiskal gap, sehingga tidak mengorbankan pembangunan (publik).
Beberapa ahli mengemukakan bahwa di Indonesia kepemimpinan itu menonjol, bahkan inovasi pemerintahan sekarang sangat ditentukan oleh kepemimpinannya. Oleh karena itu, Sutrisno melakukan penelitian tentang hal ini untuk disertasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana peran kepemimpinan Kepala Daerah dalam memecahkan masalah guna mengefektifkan desentralisasi fiskal untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Penelitian menggunakan pendekatan analisis kualitatif dengan single case study. Fokus penelitian menitikberatkan pada desentralisasi fiskal dan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat dengan peran kepemimpinan Kepala Daerah dalam mengefektifkannya.
Lokasi penelitian terletak pada penyelenggaraan otonomi daerah di Kabupaten Majalengka. Adapun informan dalam penelitian ini berasal dari Pemerintah Daerah yang terdiri dari Dr. Karna Sobahi (Wakil Bupati), Ahmad Sodikin, MM (Sekda), Dr. Eddy Noor Sudjatmiko (Kepala DPKAD), Yayan Sumantri, M.Si (Kepala Bappeda) dan yang lainnya.
Hasil penelitian dapat mengungkap bahwa : 1. Peran kepemimpinan Kepala Daerah yang progresif dengan dilandasi interpreneurship, kreatif, inovatif, dan visioner menjadi modal dasar dalam membangun untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat. 2. Efektivitas desentralisasi fiskal dengan memaksimalkan mobilisasi sumber pendanaan dan fokus program untuk kesejahteraan rakyat dan peningkatan PAD, dengan perbaikan pada hubungan keuangan pusat dan daerah, 3. Membangun daerah dengan fiskal terbatas, dengan memanfaatkan sumber pendanaan dari fiskal daerah yang diperoleh dari kewenangan desentralisasi fiskal dan dari modal partisipasi publik yang timbul dari kewenangan menjalankan ekonomi daerah, 4. Mengukur keberhasilan pembangunan dari pencapaian pertumbuhan ekonomi dan agar relevan dengan pembangunan daerah, diperlukan kebijakan desentralisasi ekonomi.
Menurut Sutrisno, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu manajemen, terutama manajemen keuangan daerah, sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal dalam mencapai daerah kinerja baik untuk mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) sebagai komponen baru transfer dana perimbangan. Sekaligus sebagai sumbangan untuk memperbaiki hubungan keuangan pusat dan daerah dalam memperkuat fiskal daerah.
Bupati Majalengka, Sutrisno, menerima tanda lulus doktor dari Rektor Universitas Pasundan Bandung Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom.*
Bupati Majalengka, Sutrisno, (kiri), pada sidang terbuka mempertahankan disertasinya di aula Pascasarjana Universitas Pasundan Jl. Sumatera 41 Bandung, Senin 23 Januari 2017.*
Riwayat hidup
Sutrisno lahir di Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, 17 Juli 1949, anak ke 4 dari 7 bersaudara pasangan H. Kadma (alm) dan Hj. Carmah (alm). Menikah dengan Hj. Sri Rahayuningsih pada tahun 1973 dikaruniai 3 anak yaitu H. Djoko Sugihartono, ST, dr. Hj. Dwi Santy Kusumaningsih, Sp.OG dan dr. Hj. Tri Ayu Lestari, Sp.M serta 7 orang cucu. Pada tahun 2010 istri tercinta wafat dan tahun 2011 menikah lagi dengan Imas Indrawati, SE., MM dikaruniasi putra-putri kembar Dzaky Dimas Asyrafurahman dan Dzakya Alya Talita.
Berbekal ijazah SMA, Sutrisno pernah menjadi pegawai pelaksana Bank Indonesia Cabang Palu (1970), tugas belajar pada Akademi Ilmu Statistik Jatinegara, Jakarta dan lulus tahun 1977 langsung diangkat sebagai Staf Muda III ditempatkan di Kantor Pusat Bank Indonesia Jakarta Urusan Pasar Uang dan Modal dengan jabatan terakhir Kepala Seksi kemudian pensiun muda tahun 1987.
Tahun 1990-2003 berusaha sendiri di bidang printing dan otomotif. Tahun 2000 kuliah di Pascasarjana Universitas Satyagama Jakarta Jurusan Ilmu Pemerintahan lulus tahun 2002. Tahun 2004-2008 Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majalengka. Tahun 2008 hingga sekarang sebagai Bupati Majalengka. Tahun 2014 mengikuti program doktor di Universitas Pasundan Bandung hingga meraih gelar doktor. (DB).***