Dosen Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS) Universitas Pasundan, Yayat Hendayana, meraih gelar doktor dengan predikat sangat memuaskan, dari Prodi Ilmu Sastra Unpad. Ia mempertahankan disertasi dengan judul Hadiah Sastra “Rancage” dalam Dinamika Kesusastraan Sunda: Dimensi Kesejarahan, Pragmatis, dan Eksistensi pada sidang terbuka di Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Selasa 9 Februari 2016. Sidang itu dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. HM Didi Turmudzi, M.Si, Rektor Universitas Pasundan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., para seniman dan budayawan antara lain pencipta tari Jaipongan, Gugum Gumbira.
Salah satu kesimpulan yang dikemukakan atas hasil penelitiannya berbunyi, “Kegiatan pemberian Hadiah Sastra Rancage mempunyai makna yang besar dalam menunjukkan bahwa kesusastraan daerah masih hidup dan berkembang, tetapi belum bermakna dalam menumbuhkan kesadaran untuk melakukan kegiatan nyata bagi upaya pemeliharaan bahasa daerah, baik oleh masyarakat maupun pemerintah.”
Selain menjadi dosen di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS), Yayat mendapat kepercayaan sebagai Ketua Pengelola Akademi Budaya Sunda Unpas, serta menjadi Penanggung Jawab Unpas Press. Tercatat juga sebagai Anggota Pengurus Besar Paguyuban Pasundan.
Yayat yang lahir di Bandung, 7 Juni 1943 ini terhitung lama berkecimpung di dunia kewartawanan, serta pernah pula menjadi Ketua PWI Jawa Barat, 1981-1986 dan kini menjadi anggota Dewan Kebudayaan Jawa Barat, serta Ketua Umum Lembaga Basa jeung Sastra Sunda (LBSS).***