BANDUNG, unpas.ac.id – Pemerintah melalui Mendikbudristek Nadiem Makarim memperbolehkan perguruan tinggi di wilayah PPKM level 1-3 untuk menyelenggarakan kuliah tatap muka terbatas.
Sejak Juli 2021 lalu, Rektor Universitas Pasundan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU telah memberlakukan pembelajaran hibrida dengan kapasitas 50 persen, tetapi diprioritaskan untuk mata kuliah yang bersifat experience learning, seperti praktikum, studio, dan kuliah lapangan.
Kendati PPKM Kota Bandung memasuki level 3, namun Unpas harus mengikuti ketentuan dari pemerintah setempat. Dalam sambutannya pada Pekan Vaksinasi Covid-19 Unpas, Rektor menyampaikan rencana pembukaan kuliah tatap muka masih menunggu perkembangan PPKM daerah hingga level 1.
“Unpas belum berani membuka kuliah tatap muka dan baru melaksanakan hybrid learning untuk mata kuliah atau kegiatan tertentu yang perlu dilakukan di lapangan. Itu sudah berjalan sejak Juli, tapi hanya sebagian,” jelasnya.
Rektor menegaskan, sejauh ini pembelajaran luring secara total belum memungkinkan. Selain melihat kondisi PPKM daerah, kampus akan mendata persentase mahasiswa yang sudah divaksinasi dan mempertimbangkan persetujuan orang tua.
“Jika tingkat kekebalan kelompok di Kota Bandung mencapai 70 persen, pasti level PPKM akan turun. Meski demikian, kami tetap berdasarkan izin orang tua atau wali dan mahasiswa diharapkan ikut vaksinasi di daerahnya masing-masing,” lanjutnya.
Mengenai kuliah tatap muka, Rektor mengatakan tidak akan gegabah, terlebih melibatkan ribuan mahasiswa dari berbagai wilayah. Bahkan, hingga saat ini kantin dan asrama mahasiswa belum diizinkan beroperasi, karena dikhawatirkan terbentuk klaster baru, dengan kata lain perkuliahan tahun akademik 2021/2022 Unpas dipastikan masih secara daring.
Menurut Ketua Satgas Covid-19 Paguyuban Pasundan dr. Trias Nugrahadi, Sp.KN (K), vaksinasi mahasiswa masih jauh dari target yang diharapkan. Pendataan status vaksinasi mahasiswa masih dilakukan bertahap, namun sedikit terhambat karena situasinya daring.
Data tersebut bakal dijadikan acuan dan bahan pertimbangan untuk membuka kegiatan akademik tatap muka di kampus, bersamaan dengan persetujuan orang tua/wali. Unpas mengupayakan ketercapaian herd immunity sampai 70 persen agar bisa segera melaksanakan kuliah tatap muka.
“Ini mesti kita kejar supaya persiapan kuliah tatap muka dapat tercakup, apalagi mayoritas dari luar Kota Bandung. Kita mengimbau kepada mahasiswa untuk melakukan vaksinasi di tempat masing-masing, karena pada data terakhir masih minim,” terangnya.
Terpenting, apabila kuliah tatap muka bisa digelar, baik mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan di lingkungan Unpas berkomitmen mematuhi protokol kesehatan dan bersama-sama menjaga kondusivitas kampus. (Reta)*