BANDUNG, unpas.ac.id – Meski vaksinasi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 sudah ada, namun protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan. Terkait hal ini, Fakultas Teknik Universitas Pasundan (Unpas) Bandung mencipatakan inovasi baru yaitu wastafel portabel.
Inovasi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat cuci tangan tapi dilengkapi dengan fitur teknologi seperti sensor otomatis untuk keran air, sabun cuci tangan, alat pengering tangan (hand dryer), hingga infrared thermometer untuk mengecek suhu tubuh.
Alat wastafel portabel yang bernama Movable Wastafel ini merupakan hasil inovasi Fakultas Teknik Unpas yang memiliki sejumlah keunggulan dibanding wastafel portabel pada umumnya.
“Yakni tidak hanya untuk cuci tangan, tapi juga dilengkapi fitur teknologi seperti sensor otomatis untuk keran air, sabun cuci tangan, alat pengering tangan (hand dryer), hingga infrared thermometer untuk mengecek suhu tubuh,” kata Pelaksana Harian (PLH) Wakil Dekan II Fakultas Teknik Unpas, Dr. Tantan Widiantara, S.T., M.T, Senin (8/3/2021).
Menurutnya, wastafel tersebut sudah ada sejak November 2020, khususnya di Kampus IV Unpas, Jalan Dr. Setiabudhi, Bandung.
“Kami bersama tim Fakultas Teknik bekerja sama dengan supplier untuk merakit Movable Wastafel. Kami juga sudah memodifikasi fitur pada wastafel seperti pengembangan inovasi hand dryer untuk menggantikan tisu dan pengisian air otomatis,” jelasnya.
Teknologi sensor yang terdapat pada Movable Wastafel ini sangat efektif untuk mengurangi sentuhan langsung saat hendak mencuci tangan. Pengisian air juga tidak perlu dilakukan secara manual, karena sudah dipasang jalur isi ulang menggunakan slang.
“Kita sudah pasang jalur pengisian dan pembuangan air. Jadi, kalau air habis tidak perlu diisi ulang. Ketika level air sudah penuh, nanti lampu sensor akan menyala,” lanjutnya.
Wastafel portabel dengan kapasitas penampungan air sebanyak 50 liter ini baru tersedia di Kampus IV Unpas. Selain di Fakultas Teknik, wastafel juga ditempatkan di Masjid Ulul Albab dan ruang Rektor.
“Kami juga menyediakan Movable Wastafel di masjid. Ketika salat Jumat misalnya, petugas tidak perlu melakukan pengecekan suhu manual dan cukup mengarahkan jemaah untuk cuci tangan agar lebih efisien,” katanya.
Ke depannya, Movable Wastafel akan dikembangkan dan disebar di kampus Unpas lainnya, terlebih jika kegiatan belajar mengajar kembali dilakukan secara tatap muka.
Bagi para dosen, mahasiswa, staf, maupun pengunjung yang hendak memasuki kawasan Unpas, diwajibkan untuk selalu menggunakan masker dan menjaga jarak sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
Mahasiswa jurusan Teknologi Pangan Wynne Tetra Carlovera mengapresiasi adanya inovasi dan teknologi wastafel tersebut. Ia mengatakan, keberadaan Movable Wastafel cukup efektif bagi mahasiswa yang berkepentingan ke kampus.
“Saya sangat mengapresiasi adanya teknologi wastafel portabel ini. Semoga saja ke depannya Movable Wastafel bisa diperbanyak lagi di setiap sudut kampus, karena di masa pandemi kita harus sering cuci tangan,” katanya. (Rico B) *