BANDUNG, unpas.ac.id – Universitas Pasundan berkolaborasi dengan Rumah Sakit Pasundan mengadakan Medical Check-Up (MCU) bagi karyawan kantor pusat (Rektorat), Rabu (28/2/2024).
MCU perdana yang diikuti 143 karyawan ini akan berlangsung selama 5 hari di Poliklinik RS Pasundan, Jl. Haji Wasid No. 1, Lebakgede, Coblong, Bandung.
Rangkaian pemeriksaan meliputi antropometri, tekanan darah, elektrokardiogram atau pemeriksaan organ jantung, rontgen, dan pemeriksaan laboratorium (cek darah dan urine).
Direktur RS Pasundan dr. Ferry Fardian, M.Kes. mengatakan, proses pemeriksaan memakan waktu kurang lebih 15-20 menit. Hasil tes MCU umumnya keluar 3-4 hari setelah pemeriksaan.
“Nanti kami akan menugaskan tim ke Unpas untuk menjelaskan hasil pemeriksaan. Jika ditemukan hasil yang tidak normal, misalnya hasil tes lab kurang baik atau ada kelainan pada rontgen, maka tim akan mengarahkan ke spesialis terkait,” katanya.
Menurutnya, MCU idealnya dilakukan 6 bulan sekali. Frekuensi ini dinilai tepat untuk memantau kondisi kesehatan karyawan, memungkinkan deteksi dini potensi masalah kesehatan, dan memberikan rekomendasi yang tepat sesuai diagnosis.
“Dengan melakukan MCU secara berkala, kondisi kesehatan karyawan bisa lebih terjaga karena mereka sadar akan kesehatannya, sekaligus meminimalisir risiko terjadinya penyakit yang mungkin berkembang karena tidak terdeteksi,” jelasnya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, SDM, dan Sistem Informasi Prof. Dr. Ir. Yudi Garnida, M.P. menuturkan, MCU menjadi upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, sehingga mengurangi risiko penyakit yang dapat menurunkan produktivitas kerja.
“Pemberian jaminan kesehatan melalui pemeriksaan kesehatan merupakan bagian dari kesejahteraan karyawan. Kalau penyakit dideteksi sedini mungkin, maka kita tahu langkah antisipasinya,” katanya.
“Dokter di RS Pasundan akan memberikan rekomendasi perawatan yang sesuai, baik bagi yang berpenyakit atau memiliki tanda-tanda penyakit tertentu, bahkan kepada yang sehat sekali pun,” terangnya.
Prof. Yudi menambahkan, MCU bukan sekadar menjalani pemeriksaan dan menerima hasil pemeriksaan. Karyawan akan diberikan waktu khusus untuk berkonsultasi terkait kesehatannya.
Rencananya, MCU bagi karyawan kantor pusat akan dilaksanakan secara rutin, minimal 1 tahun sekali.
“Untuk fakultas, kami akan coba tawarkan. Kalau ada kebijakan dari YPT Pasundan atau Paguyuban Pasundan, mungkin MCU bisa diadakan secara menyeluruh,” tuturnya.
Poliklinik RS Pasundan Beroperasi Sejak 16 Februari
dr. Ferry menyampaikan, Poliklinik RS Pasundan sudah beroperasi sejak 16 Februari, ditandai dengan tasyakuran dan soft opening. Selain untuk warga Pasundan, poliklinik juga dibuka untuk masyarakat umum.
Dalam waktu dekat, RS Pasundan berencana membuka layanan rawat inap terbatas.
“Sudah ada masyarakat yang menggunakan layanan kesehatan di Poliklinik RS Pasundan. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat menaruh kepercayaan kepada kita. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih maju lagi,” tandasnya. (Reta)**