BANDUNG, unpas.ac.id – Kurang dari setahun, Indonesia bakal menggelar Pemilu Serentak 2024. Pesta demokrasi ini mesti dikawal seluruh lapisan masyarakat guna mencegah hal-hal yang dapat mencederai proses pelaksanaannya.
Mahasiswa digadang-gadang bisa berperan aktif dalam proses pengawasan partisipatif, terutama memberikan informasi awal untuk mengantisipasi tindak kecurangan.
Menghadapi Pemilu 2024, anggota Pasundan Debate Club, Fakultas Hukum Universitas Pasundan mengunjungi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar untuk menambah pemahaman dan kesadaran sebagai komponen masyarakat yang memiliki hak pilih.
Ketua Departemen Eksternal Pasundan Debate Club Rizky Berliantha menuturkan, selain mendapat informasi tentang tahap penyelenggaraan Pemilu, anggota juga diberi pencerahan soal pendidikan pemilih.
Pendidikan pemilih penting untuk membantu penyelenggaraan Pemilu. Melalui pendidikan pemilih, partisipasi dan kualitas pemilih diharapkan bertambah, sehingga mengurangi angka kecurangan dan konflik Pemilu, serta memperkuat sistem demokrasi.
“Kebetulan, pendidikan pemilih jadi salah satu program KPU Jabar untuk meningkatkan partisipasi dan keterampilan pemilih pemula dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Serentak 2024,” katanya, Senin (6/3/2023).
Anggota Pasundan Debate Club, kata dia, sangat antusias mengikuti audiensi bersama KPU Jabar. Banyak peserta yang melontarkan pertanyaan saat sesi diskusi dan tur di lingkungan KPU Jabar.
“Kami juga diperkenalkan dengan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH), sebuah sistem atau wadah pendayagunaan dokumen hukum dan sarana pelayanan informasi hukum,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini penting untuk memperbanyak pengetahuan mahasiswa di samping teori yang diperoleh dari proses perkuliahan. Lebih jauh, ia berharap terlaksananya audiensi juga bisa mempererat hubungan FH Unpas dengan KPU Jabar yang sebelumnya memang sudah terikat kerja sama.
“Ternyata partisipasi masyarakat dalam Pemilu baru mencapai 82 persen. Kami ingin, audiensi yang dilakukan dapat membantu meningkatkan partisipasi masyarakat. Informasi ini akan kami bagikan kembali, baik di sosial media Pasundan Debate Club atau secara langsung di internal dan eksternal kampus,” tambahnya.
“Partisipasi bisa dimulai dengan mencurahkan ide dan pemikiran, bahkan terjun ke lapangan untuk membantu proses Pemilu Serentak 2024. Dengan begitu, mahasiswa dapat menjalankan perannya selaku agent of change,” tukasnya. (Reta)**