WASITO, SE., M.Si, Ketua Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Unpas
Kebanjiran peminat selalu terjadi pada setiap akan memasuki tahun ajaran baru. Begitulah yang dialami Program Studi Manajemen yang berada di lingkungan Fakultas Ekonomi Unpas.
Hal tersebut dikemukakan Wasito, SE, M.Si. yang kini menjabat Ketua Prodi Manajemen, pada saat ditemui di kantornya, di Kampus II Unpas, Jalan Tamansari, Bandung, akhir Juli 2016. Sejumlah piagam penghargaan yang terpampang di dinding ruangan menjadi salah satu bukti telah diraihnya sejumlah prestasi.
Dalam perkembangan Unpas hingga masa sekarang, beberapa prodi selalu kebanjiran pendaftar—sebut saja di antaranya Prodi Ilmu Komunikasi, Manajemen dan Prodi Teknologi Pangan.
Mengenai besarnya minat calon mahasiswa untuk kuliah di Prodi Manajemen, menurut Wasito, tentu erat terkait dengan penilaian masyarakat itu sendiri. Pertama, ilmu manajemen dipersepsi punya nilai aplikatif untuk diterapkan pada berbagai bidang kegiatan, khususnya yang terkait dengan dunia bisnis. Karena itu, bagi lulusan yang memiliki kualifikasi keilmuan manajemen, kata Wasito, banyak kesempatan yang dapat diambil.
“Menjadi pengusaha, konsultan, atau tenaga profesional di perusahaan, BUMN, perbankan, dan pemerintah,” ucap Wasito.
Kedua, dalam tataran yang lebih khusus, tingginya peminat untuk menjadi mahasiswa tersebut didasarkan pada penilaian masyarakat terhadap Unpas. “Ada kepercayaan terhadap Prodi Manajemen dalam segi kualitas. Kepercayaan tersebut harus kami pegang teguh, agar mereka tidak kecewa. Kami sebagai penerima amanah dari para orang tua mahasiswa, untuk mendidik putra dan putri mereka agar menjadi sarjana profesional,” ucapnya lagi.
Promosi yang paling tepat, menurut Wasito, adalah yang berlangsung dari mulut ke mulut. Dengan kata lain, calon pendaftar sebelumnya mendapat informasi secara langsung dari orang yang dekat dengan dirinya serta memiliki sejumlah pengalaman terkait dengan keberadaan Prodi Manajemen di Unpas.
Lebih lanjut dikatakan Wasito, pembinaan terhadap mahasiswa dilakukan sejak awal yaitu semenjak mereka mengikuti masa bimbingan atau mabim di tingkat jurusan. “Mabim yang kami lakukan diarahkan untuk menumbuh-kembangkan kepribadian dan daya intelektualitas mereka,” ujarnya.
Karena itu, kegiatan yang bersifat perpeloncoan sudah dihilangkan sama sekali. Sejak tahun 2012, mabim dilaksanakan di hotel, selama tiga hari, dengan menampilkan nara sumber yang memiliki kompetensi di bidangnya. Saat mabim dilaksanakan, seluruh peserta harus berpenampilan dan berpakaian rapi, demikian pula para senior yang menjadi panitia. Hal tersebut bukan untuk mengada-ada, melainkan bertujuan untuk menanamkan sikap disiplin. Menurut pengamatan Wasito, dampak positif dari hal itu terasa sekali.
“Makanya lihat saja, mahasiswa kami boleh dikata berpenampilan beda, sebab memang mereka sudah dipersiapkan sejak awal untuk berpenampilan sebagai calon sarjana manajemen. Masuk kuliah harus berpakaian rapi, tidak boleh memakai kaos oblong, tidak diperkenankan mengenakan celana dengan model sobek-sobek, harus bersepatu, dan laki-lakinya tidak boleh memakai anting. Pokoknya yang kami tempuh merupakan perubahan strategi budaya, yaitu dengan mengubah mind-set mahasiswa,” kata Wasito.
Upaya yang ditempuh dalam bidang akademik pada prinsipnya bertujuan memotivasi mahasiswa agar bisa lulus dalam waktu cepat, serta IPK-nya tinggi. “Sudah banyak mahasiswa kami yang mampu menyelesaikan studi dalam waktu tiga tahun delapan bulan, dengan IPK 3,5, bahkan ada yang berhasil meraih angka empat,” ungkap Wasito, yang dikatanya pula bahwa tenaga pengajarnya yang bergelar doktor sudah hampir setengahnya. Untuk mata kuliah tertentu ada yang disampaikan dalam bahasa Inggris, disesuaikan dengan keperluannya. Sebagai penunjangnya, di lingkungan mahasiswa diselenggarakan Management English Community, yang merupakan komunitas untuk berlatih kemampuan penggunaan bahasa Inggris.
Program akademik lainnya adalah pertukaran mahasiswa. Tahun 2014 dan 2015, program ini dilaksanakan dalam kerja sama dengan perguruan tinggi di Jepang dan pada tahun 2016 ini dengan Chonbuk National University (CBNU) Korea Selatan.
Prodi Manajemen termasuk ke dalam katagori disamakan sejak tahun 1995. Selanjutnya, sudah tiga kali terakreditasi A, yaitu pada tahun 2005, 2010, dan 2015. Sedangkan perolehan Sertifikat ISO 9001 didapat pada tahun 2008. Selain itu, untuk perolehan The Best School of Management: Based on Survey by Mix Marketing Communication Magazine sudah diperoleh empat kali, yaitu tahun 2011, 2013, 2014, dan 2015.
Prestasi mahasiswa yang diperoleh meliputi (1) Tahun 2012, Juara I Kompetisi Rencana Bisnis Mahasiswa, hasil kerjasama Fakultas Ekonomi Unpas dengan PT Bank Mandiri; (2) Tahun 2012, Juara I Program Mahasiswa Wirausaha Tingkat Kopertis; (3) Tahun 2013, Juara I Nutrisari W’Dank Cultural Marketing Game; dan (4) Tahun 2013, The 1st Winner of Nasional Entrepreneur Expo.
“Untuk spesialisasi ilmu manajemen, kini di Unpas sudah berlangsung perkuliahan untuk tingkat magister dan doktor. Dengan kata lain, bukan hanya S-1 saja, melainkan juga S-2 dan S-3,” ucap Wasito.
Ketika ditanyakan apakah ada program khusus untuk menunjang visi dan misi Unpas, khususnya yang terkait dengan upaya mengusung nilai Sunda, Wasito menjawab, “Tentu ada, yaitu materi kepemimpinan Sunda yang merupakan bagian dari mata kuliah Kepemimpinan selama satu semester.”***