BANDUNG, unpas.ac.id – Organisasi Lingkung Seni Mahasiswa (LISMA) Universitas Pasundan atas Arahan Warek III Unpas tengah mempersiapkan film pendek sebagai program kerja utama periode 2020/2021. Pembuatan film pendek dilatarbelakangi kondisi pandemi yang membatasi kegiatan LISMA, sehingga tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan program kerja dengan banyak massa.
Film pendek yang diperkirakan berdurasi 25-30 menit ini menceritakan tentang underground kampus sebagai kampanye anti penyalahgunaan narkoba dan eksploitasi wanita. Dalam penggarapannya, LISMA menggandeng Badan Narkotika Nasional serta Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat.
“Program kerja utama pada periode ini sesuai Rekomendasi Warek III Dr.H.Deden Ramdan MSi.Sebagai Pembina Kemahasiswaan bertajuk LISMA Movement Creativity (LIMIT) yang didorong keterbatasan saat pandemi. Kami bekerja sama dengan BNN dan DP3AKB Jabar supaya ada pembatas atau pembenaran dalam ide dan alur cerita yang dibuat,” ujar Ketua Umum Lisma, Ziyan Khatami di Kampus II Tamansari No 6-8, Kota Bandung, Kamis (29/4/2021).
Rencananya, film pendek akan dirilis pada pertengahan Juni 2021 dan sekarang sudah sampai tahap produksi. Seluruh pemeran dan tim produksi merupakan anggota LISMA, dibantu arahan The Panasdalam Bank, terutama mengenai tips-tips membuat film.
Ziyan mengungkapkan, penentuan ide dan penulisan naskah memerlukan waktu cukup lama, kurang lebih dua bulan. Adapun proses shooting mengambil tiga lokasi, yaitu di Kantor BNN, kampus Unpas, dan sekolah swasta.
“Mencari ide, menulis naskah, dan membuat storyboard itu tahap pra produksi yang paling sulit dan tidak bisa dipaksakan karena kami ingin hasil yang maksimal. Selebihnya, seperti casting pemeran dan ketersediaan SDM, saya rasa sudah optimal,” tuturnya.
Sebelumnya, LISMA telah beberapa kali menggarap film, namun hanya berbentuk parodi dan tidak dijadikan program kerja utama. Jika memungkinkan, film pendek akan dirilis di Bandung Creative Hub dan menyuguhkan penampilan dari unit kesenian LISMA.
Hingga saat ini, LISMA memiliki lima unit kesenian, yaitu Teater dan Sastra, Kesenian Daerah Sunda, Paduan Suara dan Musik, Tari Kreasi, dan Fotografi. Anggota tiap unit kini tengah disibukkan dengan latihan yang akan ditampilkan saat perilisan film.
“Film pendek ini bisa dibilang karya perdana yang kami garap secara serius. Kalau kondisinya tidak memungkinkan untuk merilis di Bandung Creative Hub, maka kami akan menggencarkan publikasi digital,” tutupnya. (Reta Amaliyah S)*