BANDUNG, unpas.ac.id – April 2021 lalu, tujuh prodi Universitas Pasundan menerima program bantuan Kerja Sama Kurikulum dan Implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (KSKI MBKM) batch kedua dari Kemendikbudristek.
KSKI MBKM merupakan skema yang ditujukan kepada perguruan tinggi untuk berkompetisi dan mengajukan usulan melalui kerja sama mitra dengan perguruan tinggi lain atau industri dunia usaha dan dunia kerja (iduka).
Wakil Rektor I Prof. Dr. H. Jaja Suteja, SE., M.S mengatakan, KSKI MBKM menjadi bagian penting bagi perguruan tinggi dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 mengenai hak belajar tiga semester di luar prodi. Setiap perguruan tinggi diperbolehkan mengajukan maksimal 10 prodi.
“Unpas mengikuti dua skema, yaitu tahap awal dan lanjutan. Pada tahap awal, 9 prodi lolos dan menjadi percontohan. Sementara tahap lanjutan, ada 7 prodi yang lolos, yaitu Desain Komunikasi Visual, Hubungan Internasional, Administrasi Publik, Pendidikan Biologi, Perencanaan Wilayah dan Kota, Sastra Inggris, dan Teknik Informatika,” ujarnya, Sabtu (9/10/2021).
KSKI MBKM mendorong perguruan tinggi untuk melakukan akselerasi pencapaian delapan Indikator Kinerja Utama (IKU). Melalui kebijakan IKU, perguruan tinggi dituntut lebih cepat dalam menyediakan berbagai kompetensi yang dibutuhkan di dunia usaha dan dunia kerja.
“Kurikulum MBKM harus dibangun sedemikian rupa, sehingga mahasiswa bisa menikmati pilihan untuk kuliah di perguruan tinggi lain atau di luar program studi yang mencakup delapan bentuk kegiatan pembelajaran,” lanjutnya.
Bentuk kegiatan pembelajaran yang tertera dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 15 Ayat (1) meliputi pertukaran mahasiswa, magang/praktik kerja, asisten mengajar di satuan pendidikan, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, dan membangun desa/KKN Tematik.
“Kegiatan tersebut dapat dikonversikan ke dalam SKS yang setara dengan satu semester. Itu harus dibangun kurikulumnya sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran. Unpas juga telah memilki buku panduan mengenai kurikulum KKNI berbasis Outcomes Based Education (OBE) dan mempertimbangkan program MBKM,” terangnya.
Saat ini, pelaksanaan kegiatan program KSKI MBKM batch kedua sudah hampir selesai. Unpas tengah melakukan monitoring dan evaluasi agar penyusunan laporan sesuai dengan aturan yang ditetapkan Kemendikbudristek.
“Karena KSKI MBKM adalah program stimulus, maka selanjutnya perguruan tinggi, fakultas, dan prodi diminta untuk melaksankananya secara berkelanjutan. Pemerintah hanya berperan mendorong institusi untuk saling berkolaborasi, sebab tidak akan ada inovasi dan kreativitas tanpa ada kerja sama,” tutupnya.