BANDUNG, unpas.ac.id – Bertepatan dengan Puncak Dies Natalis ke-63, Universitas Pasundan memberikan penghargaan kepada mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan berprestasi, baik di bidang akademik maupun nonakademik.
Penghargaan diberikan di Mandala Saba Ir. H. Djuanda, Kampus II Unpas Tamansari, Sabtu (23/12/2023). Puncak Dies Natalis akan dilangsungkan petang ini di Kampus Jl. Sumatra dan diisi dengan tasyakur bi ni’mah, tausiah, dan sajian kuliner.
Untuk mahasiswa, kategori penghargaan dibagi menjadi tingkat internasional, nasional, dan regional. Melalui Lembaga Penelitian (Lemlit) Award, penghargaan juga diberikan kepada dosen dengan peringkat/scoring SINTA tertinggi, penerima hibah kompetitif baru dan lanjutan, penerima Matching Fund atau dana padanan, penerima pendanaan Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM), serta pemenang dan nominasi Kompetisi Inovasi Jawa Barat.
Empat dosen yang aktif melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat di lingkup internal dan eksternal juga berkesempatan menerima penghargaan.
Sementara itu, di bidang akademik, sejumlah prodi memperoleh penghargaan kategori hibah prodi yang menerapkan kurikulum MBKM 2020, hibah kerja sama kurikulum dan implementasi MBKM 2021, center of excellence Liga MBKM 2022, hibah PKKM Liga 1 tahun ke-1 (2021 dan 2022) serta (2022 dan 2023), PIC BKP MBKM teraktif, dan prodi dengan jumlah mahasiswa peserta MBKM terbanyak.
Kegiatan anugerah apresiasi prestasi ditutup dengan penyerahan hadiah kepada pemenang kompetisi olahraga internal, juara umum Pekan Olahraga Mahasiswa (POM), pemenang Barebow Home Tournament Archery III, dan pemenang Kejuaraan Menembak Rektor Unpas Cup IX.
Rektor Unpas Prof. Dr. H. Azhar Affandi, S.E., M.Sc. mengatakan, puncak Dies Natalis ke-63 Unpas sengaja dikemas dalam dua sesi. Sesi pagi khusus untuk apresiasi prestasi, sedangkan sesi malam untuk tausiah dan doa bersama.
Tahun ini tidak ada acara hiburan seperti tahun-tahun sebelumnya, sebagai bentuk solidaritas terhadap saudara Muslim di Palestina yang akan selalu Unpas dukung untuk mencapai kemerdekaannya.
“Terima kasih kepada dosen yang telah berkontribusi bagi pengembangan Unpas, juga mahasiswa yang mengharumkan nama Unpas di berbagai bidang. Unpas berupaya untuk memberikan stimulus agar civitas akademika Unpas terus berprestasi. Saya juga akan meneruskan kebijakan-kebijakan yang diinisiasi Rektor terdahulu, sepanjang kebijakan tersebut baik untuk pengembangan Unpas,” jelas Rektor.
Akreditasi Unggul Jadi Kado Dies Natalis ke-63Setelah menyandang predikat akreditasi Unggul selama kurang lebih 7 bulan yang diperoleh melalui Instrumen Suplemen Konversi (ISK), Unpas berhasil mempertahankan akreditasi Unggul untuk jangka waktu 5 tahun. Masa berlaku akreditasi dimulai per 29 Desember 2023 hingga 29 Desember 2028.
“Meski Unpas sudah terakreditasi Unggul, tapi saya tidak bisa hanya berbangga diri, lalu merasa tenang dan tidak menunjukkan progres. Akreditasi Unggul justru harus menjadi sebuah tanggung jawab yang dipikul bersama supaya Unpas tidak Unggul dari segi predikat semata, namun juga Unggul dari segi tata kelola, SDM, dan lainnya,” paparnya.
Rektor berpesan, seluruh elemen mesti saling bersinergi, sehingga nantinya pelaksanaan akreditasi di tingkat universitas maupun prodi bisa berjalan lancar dan minim kendala.
“Kita akan bangun sistem yang terintegrasi, supaya lebih mudah mendapatkan data. Jika sistem sudah terbangun dengan baik, maka kredibilitas Unpas tentu akan meningkat dan Unpas bisa bersaing di lingkup internasional,”, tandasnya. (Reta)*