BANDUNG, unpas.ac.id – Tahun ini, UKM Koperasi Mahasiswa (Kopma) Universitas Pasundan genap memasuki usia ke-38. Dalam perjalanannya, Kopma Unpas konsisten menunjukkan kiprahnya sebagai pusat wirausaha mahasiswa di lingkungan kampus.
Di penghujung tahun, dalam rangka memeriahkan milad ke-38, Kopma kembali mengadakan Gelaran Hari Ulang Tahun (GEHUT) yang meliputi berbagai rangkaian kegiatan menarik, seperti tasyakuran, lomba desain poster, lomba virtual show, liga Mobile Legends ‘Ready to War’, dan webinar nasional entrepreneurship.
GEHUT merupakan helatan rutin yang diadakan setiap tahunnya untuk merayakan bertambahnya usia Kopma Unpas. Juga, wadah bagi anggota untuk menambah wawasan, mempererat tali silaturahmi, dan menjaga solidaritas.

Ketua Umum Kopma Unpas, Mudita Wibowo mengatakan, GEHUT ke-38 Kopma mengusung tema ‘Faces the Transformation of Business Strategy After Pandemic’. Tema ini diharapkan menjadi wujud transformasi dalam membangkitkan semangat wirausahawan muda untuk bergerak dari zona yang tidak pasti.
“Pandemi membuat sektor ekonomi dan bisnis merosot. Banyak pengusaha yang gulung tikar, masyarakat juga cenderung mengurangi perilaku konsumtif karena lebih memilih untuk menyimpan uangnya. Kami berharap, GEHUT Kopma Unpas jadi momentum untuk bangkit dan bertransformasi melalui aksi dan potensi di masa pandemi,” jelasnya.
Selama pandemi, Kopma Unpas juga tak luput dari tantangan. Seperti diketahui, Kopma mengandalkan pemasukan dari unit-unit usaha yang menyasar mahasiswa sebagai target pasar. Namun, sejak merebaknya pandemi, omzet Kopma Unpas kian menurun, jumlah anggota juga berkurang drastis.
“Kami harus mengkaji ulang banyak hal, utamanya dalam menarik anggota dan meningkatkan pemasukan. Kita terus mencari cara agar omzet terus naik, dari mulai membuat kartu vaksin, buket bunga/snack/uang, sampai jasa katering,” ujarnya.
Pada kondisi normal, jumlah peminat Kopma Unpas dari kalangan mahasiswa baru bisa berkisar 800-1.000 orang. Sedangkan dalam dua tahun terakhir, peminat tidak lebih dari 150 orang. Hal ini tentu memengaruhi perputaran dan suntikan modal.
“Karena sekarang serba online, saya rasa ada perubahan sikap di mana mahasiswa kurang antusias untuk aktif di organisasi. Ketika kampus tutup, otomatis kami kehilangan pemasukan karena pengunjung dibatasi. Untuk itu, kami mengatasinya dengan membuka bisnis baru dan berencana franchise ke luar,” sambungnya.
Kendati tengah melewati masa sulit, Kopma Unpas tetap optimis dan berjalan dengan inovasi-inovasi baru. Di usia yang semakin matang, organisasi wirausaha yang berada di bawah arahan Wakil Rektor III, Dr. H. Deden Ramdan, M.Si. ini ingin terus menyejahterakan anggota dan melahirkan perubahan-perubahan besar.
“Semoga, Kopma Unpas makin solid dan dapat memberikan perubahan besar dari segi usaha. Mudah-mudahan, rangkaian GEHUT ke-38 ini menjadi ajang yang dapat membawa Kopma Unpas untuk lebih eksis lagi di internal kampus maupun nasional, serta bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa yang punya usaha dan terdampak pandemi agar mereka bisa survive,” tutupnya. (Reta)*