Seminar dan talkshow tentang narkoba yang diselenggarakan KSR PMI Unpas bekerjasama dengan BNN Provinsi Jawa Barat.*
Situasi permasalahan di Indonesia telah memasuki masa krisis, sebab pada tahun 2015 diperkirakan prevalensi penyalah-gunaan narkoba menyentuh angka 2,80 persen. Angka ini sangat menghawatirkan, karena berbicara narkoba adalah berbicara mengenai generasi bangsa.
KSR PMI Unpas merasakan kekhawatiran tersebut, sehingga termotivasi untuk mengadakan Seminar Anti Narkoba dengan tema “Peran Generasi Bangsa Perangi Kebebasan Indonesia tanpa Narkoba”. Adapun yang menjadi narasumbernya adalah Ahmad Nukman Ginanjar, SE, M.Ak. dan Bagus Wicaksosno, S. Kom. dari BNN Provinsi Jawa Barat. Kegiatan tersebut berlangsung hari Kamis 21 Desember 2017, bertempat di Aula Mandala Saba Oto Iskandar di Nata, Kampus IV Unpas, Jalan Dr. Setiabudhi, Bandung.
Hadir pada acara tersebut Wakil Rektor III Unpas, Dr. H. Deden Ramdhan, M.Si, para Pengurus KSR, serta perwakilan mahasiswa peserta seminar dari berbagai fakultas di lingkungan Unpas.
Deden Ramdhan sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Dikatakannya bahwa narkoba sudah merusak generasi muda, bahkan sekarang sudah masuk desa. “Kekhawatiran serta rasa cemas karena dahsyatnya narkoba ini tentunya merugikan keluarga, negara, dan dirinya yang bersangkutan. Kami juga di Unpas, mahasiswa memerankan fungsinya sesuai dengan organisasi masing-masing, termasuk kegiatan KSR ini,” ucapnya.
Bagus Wijaksono menjelaskan mengenai bagaimana mengupayakan kampanye stop narkoba. Pemuda sebagai tulang punggung negara dan sebagai penerus bangsa yang harus peduli terhadap narkoba, yaitu dengan cara P4GN, singkatan dari pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba.
Inti dari seminar ini adalah mengajak masyarakat atau generasi muda untuk lebih berperan aktif dalam mengoptimalkan program P4GN. Hal ini penting dilakukan, karena upaya pencegahan pemberantasan penyalah-gunaan dan peredaran gelap narkoba tidak akan maksimal tanpa dukungan dan peran serta dari mahasiswa atau generasi muda dan masyarakat.
Sementara itu Ahmad Ginanjar menyatakan bahwa potensi masyarakat serta mahasiswa khususnya, sesungguhnya mempunyai kekuatan strategis apabila digerakkan dalam upaya pencegahan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba. Organisasi kemahasiswaan dapat terjun ke masyarakat untuk memberikan informasi melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan pemerantasan narkotika.***