BANDUNG, unpas.ac.id – Universitas Pasundan menjadi perguruan tinggi satu-satunya di LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten yang mengikuti Program Kompetisi-Kampus Merdeka (PK-KM). Tiga prodi di Unpas yang lolos usulan PK-KM yaitu Teknologi Pangan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan Akuntansi.
PK-KM merupakan program pengembangan perguruan tinggi yang ditujukan untuk meningkatkan mutu dan relevansi melalui pencapaian delapan Indikator Kinerja Utama (IKU). Dalam mengikuti program ini, Unpas harus memenuhi beberapa tahapan, yaitu seleksi administratif, evaluasi kualitas dan kelayakan proposal, serta verifikasi kelayakan dan visitasi.
Hal ini disampaikan Wakil Rektor I Unpas Prof. Dr. H. Jaja Suteja, S.E., M.Si. Ia mengatakan, pada tahap pertama, syarat administrasi yang harus dipenuhi minimal memiliki 18 ribu mahasiswa aktif dan mengirimkan laporan kegiatan belajar mengajar kepada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) 100 persen untuk TA 2019-1 dan 2019-2.
“Kita sudah melewati tahap penilaian administrasi. Lalu, di tahap kedua, proposal akan dievaluasi oleh tim expert independent menggunakan kriteria seleksi yang telah ditetapkan,” katanya di Kampus IV Unpas, Jalan Dr. Setiabudhi No. 193, Bandung, Senin (26/4/2021).
Kriteria seleksi proposal yang dimaksud meliputi tiga aspek, yaitu inovasi pengembangan berorientasi pada masa depan sesuai diferensiasi misi, rekam jejak dan kapasitas institusi, prodi, atau mitra, serta kesesuaian dan kelayakan program untuk mencapai 8 IKU.
Dalam menyiapkan PK-KM, Unpas membentuk Tim IT, Tim Penyusun Proposal, dan Tim Taspos atau Gugus Tugas. Substansi proposal dibagi menjadi program yang mendukung Institutional Support System (ISS) dan program di lingkungan prodi.
“Dari interval waktu memasukkan proposal sampai seleksi substansi, Alhamdulillah kita lolos semuanya. Namun, dari lima prodi yang diusulkan, dua di antaranya tidak memenuhi syarat, yaitu Ilmu Komunikasi dan Ilmu Hukum,” lanjutnya.
Tahap terakhir yang tengah dipersiapkan Unpas adalah verifikasi kelayakan dan visitasi. Besok, Selasa 27 April 2021, tiga reviewer dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan verifikasi dan visitasi secara virtual untuk menilai strategi, anggaran, dampak akademik, dan aspek-aspek lainnya.
“PK-KM adalah proyek unggulan dari skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang disebut competitive fund, karena memiliki tujuan strategis dan dukungan sosial cukup besar. Jika Unpas lolos tahap terakhir, dana hibah yang diberikan akan digunakan untuk mendukung kegiatan MBKM, baik akademik maupun non akademik,” paparnya.
Ia menambahkan, dukungan tidak diberikan dalam bentuk uang, melainkan untuk menunjang aktivitas yang berkaitan dengan pelaksanaan MBKM. Misalnya, mahasiswa yang ingin mengikuti program mengajar di daerah 3T, terlebih dulu harus mengajukan biaya domisili, akomodasi, alat bantu, dan sebagainya. Tentu, mesti dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel.
“Hal tersebut disesuaikan dengan Panduan PK-KM 2021 yang tema utamanya adalah Distribusi Pendanaan Anggaran untuk Penguatan MBKM. Menghadapi verifikasi kelayakan dan visitasi besok, kita optimis bisa lolos,” tutupnya. (Reta Amaliyah S)*