Suasana Kampus V Universitas Pasundan di Jalan Sumatra 41, Bandung, hari Rabu 4 Desember 2019 agak lain dari biasanya. Sebanyak 352 orang utusan dari 47 negara berkumpul di tempat itu, untuk mengikuti Konferensi Internasional Global Aliance Justice Education (GAJE) ke 10 (GAJE 10th Worldwide Conference), dari tanggal 4 hingga 10 Desember 2019 yang diadakan di aula Mandala Saba dr. Djoendjoenan.
Konferensi dibuka oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Yasona Laoly, dihadiri Presiden GAJE, Bruce A. Lasky, Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom, Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. HM. Didi Turmudzi, M.Si, Ketua YPT Pasundan Dr. H. Makbul Mansyur, M.Si serta keluarga besar Unpas dan Paguyuban Pasundan.
Menteri Hukum dan HAM RI, Yasona Laoly, dalam pidatonya antara lain menyatakan, konsep keadilan dan kesetaraan dalam hukum menjadi hal yang fundamental dalam penegakan HAM. Kehadiran para partisipan dari 47 negara dengan beragam latar belakang, akademisi, NGO, pemerhati hukum dan pakar hukum, diharapkan memberi perspektif yang luas bagi Indonesia yang juga terus berupaya menjadikan hukum sebagai landasan dalam semua sendi kehidupan.
“Konsep keadilan hokum menjadi isu yang relevan dengan tantangan penegakan hukum di berbagai negara, termasuk Indonesia,“ katanya.
Konferensi kali ini diharapkan Yasona Laoly dapat melahirkan inspirasi, aksi dan tindakan konkret serta ide-ide baru dan gerakan inisiatif untuk keadilan hukum dan HAM. Karena hal ini juga merupakan bagian dari isu internasional.
“Pemerintah Indonesia terus berupaya menegakkan keadilan hukum dan HAM dengan efektif dan transparan. Semoga kegiatan ini lancer,” katanya.
Rektor Unpas, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom dalam sambutannya menyatakan bahwa yang terpenting dalam konferensi kali ini adalah hadirnya kesadaran global tentang kepedulian kepada kelompok marginal di masyarakat. Bukankah dalam konstitusi ditegaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak hukum yang setara.
Rektor Unpas yakin semua peserta sangat berkepentingan dalam setiap aktivitas meningkatkan kepedulian sosial, termasuk di bidang hukum.
Menurut keterangan Ketua Panitia Pelaksana, Irma Rahmawati, SH, MH, LLM, Ph.D., peserta yang sudah terdaftar hingga acara pembukaan mencapai 352 orang, yang berasal dari 47 negara. Acara pembukaan dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly.
GAJE adalah perhimpunan para ahli hukum yang banyak memusatkan perhatian pada bidang pendidikan dan bantuan hukum bagi masyarakat, khususnya dari kalangan bawah. Aliansi ini beranggotakan 52 negara dari kelima benua, yang setiap dua tahun sekali mengadakan konferensi internasional.
Menurut keterangan Irma, pada tahun ini adalah konferensi yang kesepuluh. “Ini untuk pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia, dan Fakultas Hukum Unpas menjadi host,” ucapnya. Sebelumnya konferensi GAJE di antaranya pernah diselenggarakan di Meksiko, Turki, India, dan Filipina.
Unpas sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan konferensi tersebut tidak dadak-dadakan, melainkan sudah dipersiapkan sejak setahun sebelumnya. Demikian pula proses pendaftaran peserta dari berbagai negara.
Pada saat mengajukan sebagai tuan rumah, Indonesia harus bersaing dengan Polandia. Namun akhirnya GAJE memutuskan bahwa konferensi dilaksanakan di Indonesia. Sedangkan dari Indonesia, selain Unpas, ada pula yang mengajukan proposal, yaitu Universitas Udayana di Bali. Pilihan jatuh kepada Unpas karena posisinya sebagai executive member.***