BANDUNG, unpas.ac.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pasundan dan Child Campaigner Save the Children Indonesia di Jawa Barat menyuarakan kampanye untuk mengurangi dampak buruk krisis iklim yang kini mulai dialami masyarakat.
Melalui Roadshow #AksiGenerasiIklim, Rabu (23/11/2023), BEM Unpas dan Child Campaigner Jabar berupaya membangun resiliansi anak-anak dan generasi muda tentang adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Roadshow yang diikuti perwakilan BEM dari berbagai perguruan tinggi ini diisi dengan sharing session bersama Bidang Konservasi dan Pengendalian Iklim DLH Jabar, serta Coaction Indonesia.
Perwakilan BEM yang hadir juga diminta untuk menyuarakan dan mempresentasikan gagasannya terkait isu perubahan iklim pada sesi Forum Group Discussion (FGD). Hasil FGD akan dibahas di West Java Child and Youth Festival, 17 Desember mendatang.
Menurut Wakil Rektor Bidang Belmawabud Dr. Cartono, M.Pd., M.T., isu perubahan iklim penting disorot karena tidak hanya berkaitan dengan amanat konstitusi, tapi juga perintah Allah kepada manusia untuk memelihara bumi.
“Menipisnya lapisan ozon, meningkatnya suhu di permukaan bumi, mencairnya es di kutub, abrasi, dan masalah lain yang diakibatkan dari perubahan iklim menjadi PR masyarakat dunia. Saya rasa, kegiatan ini sangat tepat untuk mengingatkan kita agar semakin menyayangi bumi sebagai bagian dari tugas pokok kekhalifahan,” ujarnya.
Ia berharap, sesuai salah satu tujuan Roadshow #AksiGenerasiIklim, yakni mengembangkan dan menemukan pesan advokasi untuk dijadikan acuan Climate Summit, ada rekomendasi dan usulan yang relevan dari hasil diskusi, sehingga generasi muda dapat berperan bagi masa depan.
Hal serupa disampaikan Presiden Mahasiswa BEM Unpas M. Reza Zakki Maulana. Untuk memperoleh jaminan hidup sehat di masa depan, harus dimulai dari tindakan kecil dan gagasan di ruang-ruang diskusi.
“Mari kita diskusikan betapa pentingnya menjaga lingkungan dan menangani krisis iklim untuk masa depan yang lebih baik. Semoga diskusi dari kolaborasi yang menarik ini membuahkan tindakan nyata,” tuturnya.
Sementara itu, Project Officer Roadshow #AksiGenerasiIklim, Muhamad Rasid menuturkan, pihaknya mengadopsi tiga step untuk mengampanyekan isu perubahan iklim, yaitu literasi (memberikan pemahaman dan menambah kapasitas peserta agar mampu membuat kampanye sendiri), aksi (mengimplementasikan gagasan yang dibuat), dan advokasi (menyampaikan hasil diskusi kepada pemerintah sebagai bahan masukan).
“Pemahaman adalah bekal bagi seseorang untuk melawan dan bertahan. Ini yang kami coba tanamkan agar mereka bisa beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim, karena Indonesia Emas tidak bisa terwujud dari keinginan semata, melainkan perlu didukung usaha, salah satunya lewat Aksi Generasi Iklim,” tutupnya. (Reta)**