BANDUNG, unpas.ac.id – Memperingati Dies Natalis ke-63 Universitas Pasundan, Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Syiar Islam (LPPSI) dan Lembaga Budaya Sunda (LBS) berkolaborasi menggelar seminar bertajuk “Urgensi Nilai-nilai Keislaman dan Kesundaan”, Jumat (24/11/2023).
Seminar ini bertujuan memperdalam pemahaman civitas akademika Unpas terkait nilai-nilai keislaman dan kesundaan. Hadir sebagai pemateri, Dr. H. Tata Sukayat, M.Ag. (Ketua LPPSI), Dr. H. Wawan Setiawan, M.Sn. (Ketua LBS), dan Prof. Dr. Anton Minardi, S.IP., S.H., M.Ag., M.A. (Guru Besar FISIP Unpas).
Rektor Unpas Prof. Dr. H. Azhar Affandi, S.E., M.Sc. dalam sambutannya mengatakan, LPPSI dan LBS Unpas memegang peran strategis dalam meneliti, menggali, dan mengkaji nilai luhur agama Islam dan norma-norma budaya Sunda.
Hal tersebut tertera dalam statuta Unpas 2023, di mana keberadaan LPPSI dan LBS menjadi ujung tombak dari kelembagaan yang ada di Unpas.
“Untuk itu, keduanya diharapkan dapat menghasilkan kajian-kajian baru yang akan memberikan kontribusi bagi penguatan visi Unpas sebagai entrepreneurial university berbasis nilai-nilai keislaman dan kesundaan,” paparnya.
Menurut Rektor, seminar yang diikuti para Kaprodi dan mahasiswa ini sekaligus mendukung misi Unpas dalam menjaga, memelihara, dan mengembangkan nilai keislaman dan kesundaan sebagai sumber pendidikan karakter untuk meningkatkan kompetensi dan kecakapan hidup civitas akademika Unpas.
Ketua LPPSI Unpas Dr. H. Tata Sukayat, M.Ag. menuturkan, nilai keislaman dan kesundaan harus saling melengkapi, sehingga akan terbentuk karakter civitas akademika yang sesuai dengan cita-cita Unpas.
“Nilai-nilai Islam sangat dihormati di tanah Pasundan, pun dengan nilai-nilai Sunda itu sendiri. Kita patut bangga karena Unpas memiliki cita-cita mulia untuk mewujudkan tiga tingkat kualifikasi yang sejalan dengan nilai-nilai keislaman dan kesundaan, yaitu pengkuh agamana, luhung elmuna, dan jembar budayana,” ujarnya.
Pada materinya, Dr. Tata menyampaikan materi tentang Islam dan Kesundaan dalam Perspektif Budaya. Dilanjutkan dengan materi Bahasa Rohani dalam Kesundaan oleh Ketua LBS, dan materi Sinergitas Konstruktif Nilai Keislaman dan Kesundaan oleh Prof. Anton Minardi.