BANDUNG, unpas.ac.id – Setiap tahunnya, Indonesia memperingati 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Peringatan ini ditetapkan oleh Presiden Soekarno sejak 1948 bertepatan dengan tanggal berdirinya organisasi kepemudaan Budi Oetomo.
Harkitnas diperingati sebagai momen untuk memperteguh kepribadian bangsa, memperkuat kebanggan terhadap tanah air, serta mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan.
Kaprodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Pasundan Asep Deni Normansyah, S.Pd., M.Pd. menilai, Harkitnas merupakan momentum bagi generasi muda untuk berkontribusi dan bangkit dari pandemi.
“Di tengah situasi sulit seperti ini, memaknai Harkitnas masih bisa dilakukan dengan berkreasi, berkarya, dan melakukan kegiatan yang memberikan kontribusi di masyarakat,” katanya di Kampus II Unpas, Jalan Tamansari No 6-8, Bandung, Kamis (20/5/2021).
Tak kalah penting, Harkitnas harus menjadi pemantik dalam membangun karakter dan nasionalisme bangsa. Minimal dengan mencintai produk dalam negeri dan peduli terhadap sesama.
“Karena saya akademisi, maka bagaimana caranya untuk bersinergi menjaga stabilitas pendidikan. Tidak boleh ada lost learning and generation, sehingga pendidikan tetap menjadi tonggak kebangkitan nasional menuju Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Melalui pendidikan, generasi muda diharapkan dapat merawat nilai-nilai persatuan dan memperkokoh nasionalisme. Dengan melebur perbedaan dan bersatu dalam tujuan yang sama, tentu akan terwujud kebhinekaan Indonesia.
“Saya mendorong dan mengajak para pemuda untuk terus berkontribusi sekecil apapun di tengah pandemi. Percayalah, kita bisa bangkit, karena di setiap kesulitan pasti ada kemudahan,” tukasnya. (Reta Amaliyah S)*