BANDUNG, unpas.ac.id – Universitas Pasundan semakin meneguhkan reputasinya sebagai perguruan tinggi Unggul dengan melahirkan guru besar dari berbagai bidang keilmuan. Sepanjang 2023, Unpas telah melahirkan 13 guru besar dan dalam waktu dekat akan bertambah 4 orang.
Sebelum mengakhiri masa jabatannya, Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU kembali mengukuhkan tiga guru besar di Mandala Saba Ir. H. Djuanda, Kampus II Unpas Tamansari, Sabtu (18/10/2023).
Ketiganya yaitu Prof. Dr. Ir. Yusman Taufik, M.P. (Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pangan), Prof. Dr. Ir. Asep Dedy Sutrisno, M.P. (Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pangan), dan Prof. Dr. Anton Minardi, S.IP., S.H., M.Ag., M.A. (Guru Besar Bidang Ilmu Hubungan internasional).
Prof. Yusman yang juga Dekan Fakultas Teknik Unpas menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Teknologi Pemisahan dalam Pengembangan Produk Pangan, Inovasi untuk Kualitas, Keamanan, dan Keberlanjutan yang Diaplikasikan pada Pengembangan Black Mulberry (Morus Nigra L).
Prof. Asep Dedy, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unpas menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Pengembangan Ketahanan Pangan sebagai Program Menyejahterakan Bangsa”. Sementara Prof. Anton menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Palestina Harus Segera Merdeka dan Berdaulat”.
Pada sambutannya, Rektor mengatakan, kehadiran guru besar menjadi kebanggaan tersendiri bagi Unpas, khususnya dalam memperkaya khazanah SDM. Guru besar diharapkan memberikan inspirasi dan memicu semangat rekan-rekan sejawatnya, terutama yang sudah mencapai jabatan fungsional Lektor Kepala.
“Alhamdulillah, Unpas kini memiliki 41 guru besar. Di samping menambah kuantitas, guru besar Unpas harus bisa memperkuat kredibilitas institusi dengan terus berkarya dan menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.
Rektor menambahkan, dari 202 dosen Unpas yang bergelar Doktor, 94 orang di antaranya merupakan Lektor Kepala. Dengan dorongan guru besar yang ada, potensi ini mesti dimanfaatkan semaksimal mungkin agar ke depan bisa menciptakan lingkungan akademik yang lebih berkualitas dan berprestasi.
“Untuk Prof. Yusman dan Prof. Asep Dedy, semoga pemikiran yang diberikan dapat membawa Indonesia menuju kedaulatan pangan. Begitu juga di bidang hubungan internasional, Prof. Anton bisa menyumbangkan pemikirannya terkait isu-isu internasional yang sedang terjadi,” harapnya.
Kepala LLDIKTI IV Dr. M. Samsuri, M.T., IPU. mengatakan, lahirnya 13 guru besar dalam satu tahun jadi bukti nyata bahwa Unpas adalah lembaga yang dapat diandalkan. Menurutnya, guru besar tidak hanya menjalankan peran sebagai pendidik, tapi juga profesional dan ilmuwan yang mempunyai tanggung jawab ganda.
“Selain mendidik mahasiswa agar menjadi lulusan yang berkualitas, jangan lupa untuk mendongkrak produktivitas yang dibuktikan dengan publikasi karya dan inovasi yang didiseminasikan kepada masyarakat,” terangnya.
Ia berpesan, guru besar harus menjadi motivator bagi rekan-rekan, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya. Guru besar seharusnya juga berperan sebagai fasilitator, katalisator, dan yang menginspirasi akademisi muda untuk maju dalam karier mereka. Tak lupa, menjadikan kesempatan ini untuk makin konsisten berinovasi.
“Guru besar bisa jadi role model dan duta karakter dalam komunitas akademik. Karena para guru besar ini lahir dari Unpas, saya sangat berharap mereka akan mendedikasikan pengetahuan dan keahliannya untuk Unpas,” tutupnya. (Reta)**