BANDUNG, unpas.ac.id – Sejak didirikan pada 28 Oktober 1979 di Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Kelestarian Alam (Mapak Alam) Universitas Pasundan masih tetap eksis dan konsisten melahirkan insan-insan berkualitas.
Organisasi yang memiliki enam bidang spesialisasi ini tak hanya berfokus pada kegiatan alam terbuka, namun juga membina anggotanya untuk memahami dasar-dasar organisasi dan membangun jiwa sosial.
“Anggota Mapak Alam diarahkan untuk menjadi insan yang humanis, mengedepankan nilai-nilai pendidikan, peduli kelestarian lingkungan, dan berjiwa petualang,” ujar Ketua Umum Mapak Alam Periode 2020/2021 Dede Mohamad Soleh, Rabu (26/5/2021).
Mapak Alam sangat menekankan kepada anggotanya untuk menjunjung tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi, visi misi Unpas, dan Kode Etik Pecinta Alam. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Pendidikan Dasar Mapak Alam (PDMA) dan masa bimbingan, terutama bagi anggota baru.
“PDMA bertujuan melatih mental dan fisik calon anggota agar dapat bertahan hidup (survive) dalam kondisi apapun. Pada kegiatan ini, calon anggota juga diajarkan kebersamaan dan menumbuhkan solidaritas,” katanya.
Untuk menampung minat anggota, Mapak Alam menghimpunnya lewat enam spesialisasi, meliputi keorganisasian, lingkungan hidup, gunung hutan dan SAR, rock climbing, bahari, dan caving atau susur gua. Spesialisasi bahari dibagi menjadi beberapa cabang, yaitu arung jeram, susur pantai, dan diving.
“Melalui spesialisasi tersebut, para anggota diharapkan memiliki keterampilan alam terbuka. Dengan begitu, mereka akan mampu hidup di alam, juga mengerti cara melakukan pertolongan dan evaluasi pada kasus kecelakaan di alam bebas maupun kebencanaan,” lanjut Dede.
Sesuai namanya, anggota Mapak Alam dididik agar selalu cermat dalam mengamati, mendayagunakan, dan melestarikan alam untuk dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Sebagai upaya menjaga lingkungan, Mapak Alam sering mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian alam.
Dede menambahkan, Mapak Alam turut berperan aktif melestarikan lingkungan, salah satunya melalui program Save Cikapundung. Agenda kegiatannya berupa penanaman pohon, sharing cara penanggulangan bencana, dan sosialisasi pelestarian sumber daya air.
“Saat kondisi pandemi, berdasarkan arahan Pembina Kemahasiswaan, Warek III Unpas Dr. H. Deden Ramdan, M.Si., Mapak Alam menghentikan sementara kegiatan di alam bebas termasuk PDMA, ekspedisi, dan kejuaraan. Tapi, kami tetap mengimbau kepada anggota untuk terus menjaga produktivitas dengan membuat konten-konten tentang lingkungan memanfaatkan media sosial,” pungkasnya. (Reta Amaliyah S)*