Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. HM Didi Turmudzi, M.Si meletakkan karangan bunga pada upacara ziarah memperingati wafatnya Pahlawan Nasional R. Oto Iskandar Di Nata di Pasir Pahlawan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa 20 Desember 2016.
Keluarga R. Oto Iskandar Di Nata meletakkan karangan bunga pada upacara ziarah memperingati wafatnya Pahlawan Nasional R. Oto Iskandar Di Nata di Pasir Pahlawan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa 20 Desember 2016.
Rektor Universitas Pasundan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom meletakkan karangan bunga pada upacara ziarah memperingati wafatnya Pahlawan Nasional R. Oto Iskandar Di Nata di Pasir Pahlawan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa 20 Desember 2016.
Keluarga Besar Paguyuban Pasundan, Selasa 20 Desember 2016 memperingati wafatnya Pahlawan Nasional R. Oto Iskandar Di Nata, di Pasir Pahlawan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Acara itu dihadiri pula oleh keluarga besar Oto Iskandar Di Nata, selain dihadiri oleh keluarga besar Paguyuban Pasundan yang terdiri dari jajaran pengurus Paguyuban Pasundan, Universitas Pasundan, STIE Pasundan, STKIP Pasundan Cimahi, dan ratusan siswa dari sejumlah sekolah yang ada di bawah kelola Paguyuban Pasundan.
Acara ziarah untuk memperingati wafatnya Oto Iskandar Di Nata selalu dilakukan setiap tahun pada 20 Desember 2016 oleh keluarga besar Paguyuban Pasundan. Selain karena Oto Iskandar sebagai Pahlawan Nasional, Oto Iskandar juga pernah menjabat Ketua Umum Paguyuban dengan Sekjen Ir. H. Djuanda yang juga Pahlawan Nasional.
Oto Iskandar dikenal sebagai orang pertama yang mengusulkan agar Bung Karno dan Bung Hatta diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama, serta tokoh Sunda yang mempopulerkan pekik “Merdeka” dengan mengangkat dan mengepalkan tangan kanan ke atas.
Ketua Umum Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. HM Didi Turmudzi, M.Si menyatakan bahwa kepahlawanan Oto Iskandar Di Nata harus menjadi teladan generasi muda, khususnya generasi muda keluarga besar Paguyuban Pasundan. “Saking gigihnya membela negara dan rakyat Indonesia pada masa perjuangan, Oto Iskandar Di Nata mendapat julukan Si Jalak Harupat,” kata Prof. Didi.***