BANDUNG, unpas.ac.id – Sebagai salah satu unit yang berperan penting merealisasikan visi Universitas Pasundan, Lembaga Budaya Sunda (LBS) mengemban tugas untuk membangun kebudayaan sunda.
Visi Unpas untuk mengusung budaya Sunda dan nilai Islam dikembangkan oleh LBS melalui kegiatan yang berhubungan dengan kesundaan. Mulai dari latihan musik Sunda, pengembangan mata kuliah Bahasa Sunda, hingga inovasi-inovasi lainnya.
Ketua LBS Unpas Dr. H. Wawan Setiawan, M.Sn. bahkan tengah mengusulkan pojok musik Sunda dan pojok bahasa. Hal tersebut sekaligus memperkuat program Rebo Nyunda yang diimplementasi Unpas dari Pemerintah Kota Bandung.
“Supaya atmosfer kebudayaan Sunda makin terasa, saya ingin setiap Rabu ada live music gamelan Sunda melalui pojok musik di tiap fakultas. Bisa dimainkan oleh karyawan atau mahasiswa yang punya minat sebagai rekreasi dan media ekspresi mereka,” katanya di Kampus IV Unpas, Jalan Setiabudhi No 193, Bandung, Rabu (19/5/2021).
Selain pojok musik, LBS juga tengah merencanakan pembuatan pojok bahasa. Nantinya, mahasiswa bisa menjadi sukarelawan di LBS dan membantu pendatang dari luar Jawa Barat maupun luar negeri untuk berkomunikasi serta memperkenalkan bahasa Sunda.
Program kesundaan lain yang telah dikerjakan LBS di antaranya membuat panduan materi pembelajaran Bahasa Sunda bersama dosen-dosen terkait, bekerja sama dengan Kasepuhan Ciptagelar, membuat ilustrasi Sunda, dan menghadirkan seniman Sunda sebagai profesor tamu di Unpas.
“Kita membuat panduan induk untuk materi kuliah Bahasa Sunda di Unpas. Panduan tersebut disusun karena selama ini materi Bahasa Sunda masih mengandalkan kreativitas dosen, jadi akan lebih baik kalau ada acuan yang terstandardisasi,” jelasnya.
Sementara itu, dalam membuat ilustrasi Sunda, LBS mengajak beberapa dosen untuk dimuat di majalah Mangle dan hasil tulisannya dibukukan. Ini dilakukan sebagai bentuk komitmen terhadap kebudayaan Sunda. Mengenai kesundaan dan keislaman, LBS juga berencana menjalin kolaborasi dengan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Syiar Islam (LP2SI).
“LBS ingin berkolaborasi dengan LP2SI, karena selain mengusung nilai Sunda, Unpas juga punya misi untuk menjaga dan mengembangkan Islam. Misalnya membuat podcast seputar kesundaan dan Islam, obrolannya ringan tapi berbobot,” pungkasnya. (Reta Amaliyah S)*