BANDUNG, unpas.ac.id – Jelang Milangkala ke-109 Paguyuban Pasundan, program Pascasarjana Universitas Pasundan menggelar Seminar Nasional: Pemilu 2024 dan Prospeknya Bagi Masa Depan Bangsa, Sabtu (2/7/2022).
Jauh sebelum pemilu dilaksanakan, manuver politik mulai naik tensi. Manuver dan isu politik bisa dimulai dari konflik internal parpol, bajak membajak parpol, isu penundaan pemilu, munculnya sejumlah nama untuk presiden dan wapres, hingga banyaknya parpol yang terdaftar di Kemenkumham.
Untuk itu, Direktur Pascasarjana Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. mengatakan, menghadapi Pemilu 2024, elite politik mesti mengingat dan memahami kembali tujuan para pendiri bangsa yang tertuang dalam pembukaan konstitusi.
“Ingat, pemerintah harus melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” tegasnya.
Terkait melindungi bangsa Indonesia, masyarakat mestinya merasa terlindungi oleh negara dari kemiskinan, pengangguran, meningkatnya tindak kriminal, meluasnya penggunaan narkoba, praktik human trafficking, kecongkakan birokrasi, kekecewaan dan kecemburuan sosial, serta ketidaktentraman hidup.
“Melindungi segenap tumpah darah Indonesia, berarti tanah air kita harus terjaga keutuhan, kesuburan, maupun keanekaragaman hayati, biota, dan genetikanya. Jangan sampai ada pulau lain yang hilang, hutan-hutan rawan pembalakan, laut-laut dijarah,” katanya.
Menurutnya, konsepsi budaya bukan hanya konsepsi biologis. Konsepsi budaya, terutama membudayakan Pancasila merupakan proses character building.
“Jadikan Pancasila sebagai landasan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan bukan sekadar menghasilkan otak yang cerdas, tapi juga mencapai kemajuan adat, harga diri, mengenyahan keminderan budaya, dan meningkatkan persatuan,” imbuhnya.
Nilai dan norma inilah yang disusun untuk mengisi kebudayaan nasional sebagai pedoman masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Sementara dalam melaksanakan ketertiban dunia, peran pemerintah Indonesia sudah patut diacungi jempol. Mudah-mudahan seminar ini menghasilkan sesuatu yang kita butuhkan untuk menyambut Pemilu 2024,” tuturnya.
Pemateri seminar Dr. Idham Holik, M.Si. (Ketua KPU RI 2022-2027) membahas tentang dinamika dan kesiapan KPU dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, Prof. Dr. Firman Noor, M.A. (Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI) mengulas Pemilu 2024 sebagai momentum penguatan demokrasi.
Seminar ini dilengkapi dengan pembahasan arah Pemilu 2024 bagi masa depan bangsa oleh Prof. Dr. Cecep Darmawan, M.H., M.Si. (Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia) . (Reta)**