Dr. Hj. Erni Rusyani, Ketua Lembaga Penelitian Universitas Pasundan Bandung
Kabar menggembirakan dan patut disyukuri belum lama ini diterima Unpas. Sejak tanggal 18 Agustus 2016, Unpas dinyatakan berada pada klaster Utama dalam bidang penelitian. Penilaian tersebut didasarkan atas kinerja penelitian yang telah dilaksanakan Unpas hingga tahun 2015 lalu.
Demikian dikemukakan oleh Ketua Lembaga Penelitian (Lemlit) Unpas, Dr. Hj. Erni Rusyani, SE, MM pada saat diwawancarai di kantornya, akhir Agustus 2016. Ketetapan penentuan klaster tersebut dikeluarkan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, yang berada di bawah naungan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Naiknya klaster yang dicapai Unpas di antaranya beradasarkan penilaian atas jumlah proposal penelitian yang disetujui Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat. Selain itu, jumlah publikasi pada jurnal ilmiah pun, baik yang nasional maupun internasional, meningkat pula. Ada pula faktor lain yang menjadi penguat penilaian, yaitu presentasi dosen sebagai narasumber pada seminar internasional.
Dikatakan Erni, naiknya klaster adalah dambaan semua perguruan tinggi. “Sebab, perguruan tinggi yang bersangkutan mendapat peluang besar untuk melakukan berbagai penelitian. Dana yang disediakan pemerintah pun naik berlipat ganda,” katanya.
Tadinya, Unpas berada pada klaster Madya, serta berhak atas anggaran penelitian sekitar tiga milyar rupiah per tahun. Dengan naiknya ke peringkat Utama, kini anggaran yang bisa diserap mencapai Rp 15 milyar.
“Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para dosen Unpas,” ucap Erni yang menjadi Ketua Lemlit Unpas sejak Januari 2016. Jika dosen menekuni penelitian, sebetulnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan hidup.
PTS yang menempati klaster Utama di lingkungan Kopertis Wilayah IV menurut ketetapan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, untuk tahun ini berjumlah tujuh, dan salah satu di antaranya adalah Unpas.
Erni berharap, selain melakasanakan penelitian, para dosen jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan untuk mempublikasikan hasil pekerjaannya. “Sebarkanlah hasil penelitian kita melalui jurnal-jurnal ilmiah, serta media lainnya. Dengan sendirinya kita akan mendapat nilai tambah,” ucap Erni.
Yang dimaksud nilai tambah tersebut tidak hanya sebatas kumulatif untuk kenaikan pangkat atau golongan saja, melainkan juga yang bersifat finansial. Tulisan yang dimuat pada jurnal ilmiah internasional yang sudah terakreditasi diberi penghargaan dengan uang senilai 1.500 dolar AS.
Dikatakan Erni, jika kinerja penelitian menurun, maka klaster yang telah diperoleh pun bisa diturunkan lagi. “Tentu hal tersebut harus kita cegah, Malah sebaliknya, kita harus berupaya untuk bisa naik ke klaster Mandiri,” tuturnya lagi. Meskipun, katanya, persyaratan untuk masuk ke klaster Mandiri tersebut dinilai berat, di antaranya penelitian yang dilakukan sudah tidak lagi pada mengambil bidang produk terapan.
Untuk saat ini, klaster Mandiri baru mampu dicapai oleh beberapa perguruan tinggi saja. “Karena memang syaratnya berat. Tapi, bukan berarti kita tidak akan mampu mencapainya,” ucap Erni lagi.
Terkait dengan terbukanya peluang besar untuk para dosen dalam melakukan penelitian, karena disediakan anggaran dari pemerintah yang juga besar, Erni akan segera meningkatkan sosialisasi ke semua fakultas.
Andai jumlah penelitian ini terus meningkat, baik kualitas maupun kuantitasnya, bukanlah hal mustahil jika pada suatu saat nanti ke depan, Unpas akan berada di klaster Mandiri.
Sementara itu, Sekretatis Lemlit Unpas, Dr.Yuce Sariningsih, M.Si menjelaskan bahwa jumlah penelitian yang telah dilakukan Unpas pada tahun lalu memang meningkat. “Untuk tahun sekarang belum bisa ditetapkan jumlahnya, karena belum final. Namun dari laporan yang sudah masuk, jumlahnya sudah mencapai 60 proposal. Masih ada waktu beberapa bulan lagi, dan Lemlit optimis, jumlahnya nanti bisa di atas 100 proposal,” ucapnya.
Dalam melaksanakan penelitian, bidang unggulan yang dimiliki Unpas meliputi 1) Ketahanan Pangan, 2) Lingkungan dan Energi, 3) Teknologi Informasi dan Komunikasi, 4) Cyber Business, 6) Pengembangan Masyarakat, dan 7) Transportasi dan Logistik..*** (TS)