BANDUNG, unpas.ac.id – Dosen Program Studi Teknologi Pangan sekaligus Dekan Fakultas Teknik Universitas Pasundan (Unpas), Prof. Dr. Ir. Yusman Taufik, M.P., menjadi penerima Dana Program Hilirisasi Riset Prioritas Tahun Anggaran 2025. Program ini berasal dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Republik Indonesia.
Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yusman berjudul “Green Nutrition Innovation: Susu Nabati dari Sacha Inchi sebagai Alternatif Susu Sapi untuk Solusi Ketahanan Pangan dan Pencegahan Stunting” yang bermitra dengan PT. Sumber Rizqi Raharja.
Prof. Yusman menyampaikan bahwa stunting masih menjadi permasalahan gizi kronis yang serius di Indonesia. Hingga tahun 2023, prevalensi stunting mencapai 19,8 persen, jauh dari target nasional 14 persen pada tahun 2024.
Menurutnya, ketahanan pangan dan penyediaan gizi berkualitas menjadi kunci utama dalam memutus rantai stunting, terutama dalam masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Namun demikian, akses masyarakat terhadap susu sapi sebagai salah satu sumber gizi utama masih rendah, karena lebih dari 80 persen kebutuhan susu dalam negeri dipenuhi oleh impor.
Melalui penelitian ini, Prof. Yusman mengusulkan inovasi produk fungsional berupa susu nabati berbasis Sacha Inchi (Plukenetia volubilis), yaitu tanaman yang memiliki kandungan omega-3, protein nabati berkualitas tinggi, serat, dan vitamin E yang sangat potensial. Sacha Inchi juga dapat tumbuh di lahan marginal dan telah mulai dibudidayakan oleh petani lokal di Indonesia.
“Dengan profil gizi unggul dan keberlanjutan lingkungan, susu Sacha Inchi dinilai menjadi alternatif ideal untuk mendukung program penurunan stunting serta sejalan dengan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Asta Cita ke-6 Presiden RI yang menekankan peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia,” katanya.
Prof. Yusman juga menjelaskan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan formulasi susu nabati dari Sacha Inchi yang bernilai gizi tinggi dan disukai konsumen, menganalisis stabilitas produk, kandungan gizi, dan preferensi pasar serta menyusun peta jalan hilirisasi produk untuk mendukung ketahanan pangan dan pencegahan stunting.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam upaya memperkuat sistem pangan nasional, serta memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas gizi masyarakat Indonesia. (Rani)
